ketidak tahuan adalah teman barumu yang terbaik

category

Selasa, 07 Februari 2012

LAMUNANKU PADA SANG BELIA


Aku terlentang
Sesukaku dalam pelukan cakrawalamu
Tenda-tenda yang aku singgahi begitu megah nan mempesona
Ia beralaskan tanah yang muliah
Beratapkan langit biru yang menggairahkan jiwa

Aku bejumpa seorang belia
Matanya berkaca-kaca pada genangan air hujan
Dalam sujudku, aku berupaya berkata apa yang terasa taknyata
Aku pun tertawa
Kala syetan mengira dapat mengendarai rembulan
Yang nyatanya tak akan pernah padam
Ia mencoba mengusik khusukku
Apakah engkau tak melihat ratusan hati putih
Menggetarkan bibir mereka pada sang panutan?
Dalam dzikir yang tak akan mereka padamkan
Meski kehidupan menghanyutkan perasaan


Aku kini termenung 
Kala aku coba lirikkan mataku pada belia itu 
Ia memandangi angkasa 
Seakan memikirkan tuhannya yang baginya fana 
Aku tertunduk 
Aku terlumat 
Aku terjaga 
Namun hatiku seakan-akan bertanya pada jiwaku 
Mencemooh ragaku, mencaci anganku 


Aku pun tertatih 
Mencoba mengarahkan fikirku 
Pada milyaran malaikat yang selalu melekat 
Dalam kehidupanku yang rapat 
Aku lihat diriku dalam lamunan si belia 
Entah apa yang dipikirkannya 


Aku terlentang 
Diantara jutaan tumpukan dosa 
Yang mencoba menindih pedihku 
Namun aku yakin dengan sesuatu yang bagi meraka tak pernah nyata, 
Aku yakin, gunung-gunung, bebatuan, pepohonan, pasir, air, tanah 
Menirukan tasbihku 
Menghitung wiridku 
Dan si belia pun pergi dengan langkah tertatih 
Ia pun menghilang dalam kelemahan jarak pandang yang aku pegang 


Jogja, 24 januari 2012

2 komentar:

KhaynurieL mengatakan...

heuumm

baguss bagusss
kerenn kerenn bgdtt dehh...

ntar ajarin ch eahh....:D

afhie mengatakan...

bikin apaan???
apanya tuh yang bagus???

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons