ketidak tahuan adalah teman barumu yang terbaik

category

Senin, 23 April 2012

Ilmuwan Muda Indonesia Diperhitungkan


Tim pelajar Indonesia yang mengikuti kegiatan International Conference of Young Scientist (ICYS) ke-19 di Nijmegan, Belanda, berhasil menorehkan prestasi. Dalam ajang ICYS ini, Tim Indonesia berhasil meraih satu medali emas, dua medali perak, empat medali perunggu, dan empat penghargaan khusus atau Special Award.

Lidya dari Surya Institute mengatakan, tim pelajar Indonesia berada di Belanda untuk mengikuti kompetisi calon ilmuwan tingkat dunia ini pada 16 - 23 April. "Tim Indonesia akan kembali lagi ke Tanah Air besok pagi," kata Lidya, Senin (23/4/2012).

ICYS adalah lomba presentasi hasil penelitian untuk siswa menengah bertaraf internasional. Bidang penelitian yang dilombakan adalah Fisika, Matematika, Ilmu Komputer dan Ekologi. Kegiatan ini diinisiasi dua universitas terkemuka di Hongaria dan Belarusia.

ICYS pertama kali di selenggarakan pada tahun 1993 di Belarusia. Setelah itu, lomba ini dilaksanakan secara bergiliran di negara-negara Eropa. Adapun tujuan lomba ini diselenggarakan untuk menggali potensi peneliti muda yang kelak dapat berperan dalam penemuan dan pengembangan sains untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh umat manusia.

Pada kesempatan pertama tersebut, Indonesia berhasil merebut satu medali perunggu dan satu Special Award for Interesting Lecture. Pada tahun-tahun berikutnya, dengan pembinaan Surya Institute, prestasi Tim Indonesia terus meningkat secara signifikan.

Pada tahun 2009 Indonesia berhasil memenangkan medali emas untuk pertama kalinya, sekaligus meraih posisi tertinggi untuk perolehan medali. Sseluruh anggota tim Indonesia meraih medali. 


Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/04/23/17524240/Ilmuwan.Muda.Indonesia.Diperhitungkan

Rabu, 18 April 2012

Mendikbud: UN Hak Semua Siswa


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menegaskan bahwa ujian nasional (UN) merupakan hak semua siswa. Untuk itu, ia melarang sekolah melakukan pungutan kepada siswa untuk menyelenggarakan UN. "Sekolah tidak boleh memungut biaya untuk menyelenggarakan UN, dan siswa tidak boleh dibebankan sepeser pun," kata Nuh di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu (18/4/2012).

Ia mengungkapkan, jika ditemukan praktik pungutan UN, maka ancaman sanksi bagi pihak sekolah adalah harus mengembalikan uang tersebut kepada siswa. Selanjutnya, sekolah akan ditegur secara langsung melalui dinas pendidikan di daerah tersebut. "Jika ada pungutan, bagi masyarakat yang terpenting adalah uangnya kembali, setelah itu kami arahkan dinas untuk menegur sekolah tersebut," ujarnya.

Diwartakan sebelumnya, sejumlah siswa SMPN 30 Jakarta terancam tak dapat mengikuti UN. Pasalnya, pihak sekolah memberikan syarat harus melunasi sumbangan pendidikan sebelum siswa mendapatkan legitimasi untuk mengikuti UN. Sumbangan pendidikan yang dibebankan kepada setiap siswa mencapai Rp 1,8 juta, dan pembayarannya dapat dicicil selama 10 bulan.

Akan tetapi, sampai berita ini diturunkan, masih banyak siswa yang belum melunasi sumbangan pendidikan tersebut. Padahal, berdasarkan hasil rapat antara pihak sekolah dan orangtua siswa siang tadi, sumbangan pendidikan harus dilunasi selambat-lambatnya pada Jumat (20/4/2012) atau tiga hari sebelum pelaksanaan UN untuk jenjang SLTP.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Mendikbud Mohammad Nuh sempat melontarkan pernyataan bahwa sekolah sangat wajar menggali sumbangan dari masyarakat untuk penyelenggaraan UN. Sebagai informasi, untuk menggelar UN tahun ini, pemerintah merogoh kocek negara sekitar Rp 600 miliar. Dari jumlah tersebut, setiap siswa memperoleh unit cost Rp 50.000 untuk mengikuti UN. "Saya sampaikan wajar ada partisipasi masyarakat. Tapi konteksnya bukan pungutan yang mengikat, melainkan pemberian semacam konsumsi (makanan) karena tim pengawas UN ini bekerja 24 jam," kilah Nuh.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/04/18/1858297/Mendikbud.UN.Hak.Semua.Siswa#3_3,2_0_03b59f1

Angklung Interaktif Pikat World Bamboo Congress


Musik angklung Indonesia yang menghadirkan lagu Indonesia, klasik Eropa dan pop dunia memikat ratusan peserta World Bamboo Congress (WBC) ke-15 yang tampil dalam dua kesempatan, di Antwerpen, Belgia, baru baru ini.

Secara spontan, tim angklung juga berkolaborasi dengan personil kelompok musik Take Dake dari Jepang yang memainkan alat musik perkusi dari bamboo, ujar Minister Counsellor KBRI Brusel , Palupi Mustajab kepada ANTARA London, Rabu.

Penampilan tim angklung i-kreasindo dalam WBC ke-15 adalah wujud kerjasama antara KBRI Brussel dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dalam menunjukkan kepada publik Eropa tentang kebudayaan Indonesia terkait dengan penggunaan bambu untuk alat-alat seni yang mengesankan.

Tim angklung i-kreasindo dari Bandung beranggotakan Ika (konduktor), Ade (bass), Angga (rebana), Deki (angklung melodi), dan Dwiyana (angklung rhythm).

Peserta WBC ke-15 semakin terpukau saat berkesempatan untuk memainkan instrumen musik dari bambu yang menjadi bagian Intangible Cultural Heritage of Humanity tersebut.

Mengikuti aba-aba dari konduktor, peserta WBC dengan antusias memainkan angklung dalam berbagai lagu secara interaktif. Ratusan angklung yang dibagikan kepada peserta yang memenuhi lokasi pertunjukan dimainkan bersama dengan iringan rebana dan gitar.

Selain dalam acara WBC ke-15, pertunjukan angklung juga tampil dalam acara jamuan makan malam Dubes Arif Havas Oegroseno dengan organisasi Kiwanis Oostende Noordzee yang diadakan di KBRI Brussel.

Sambutan meriah anggota Kiwanis Oostende Noordzee yang hadir malam itu diberikan kepada tim angklung Indonesia. Kehadiran tim angklung juga dimanfaatkan KBRI Brussel memberikan pelatihan singkat "training for trainers".

Sumber: http://oase.kompas.com/read/2012/04/18/19501471/Angklung.Interaktif.Pikat.World.Bamboo.Congress#3_3,2_0_db30bab4

STANDAR PENGAWAS

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
Oleh: Muhammad Hanafi



BAB I
PENDAHULUAN

Peningkatan mutu pendidikan telah menjadi komitmen Departemen Pendidikan Nasional yang ditunjukkan dengan dibentuknya Direktorat Jenderal Baru yakni Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kepen¬di¬di¬kan (PMPTK). Ada beberapa Direktorat di lingkungan Ditjen PMPTK, satu diantaranya adalah Direktorat Tenaga Kependidikan. Direktorat ini bertugas meningkatkan mutu tenaga kependidikan yang terdiri atas (1) tenaga pengawas sekolah/satuan pendidikan, (2) kepala sekolah, (3) tata usaha, (4) laboran/teknisi dan (5) tenaga perpustakaan. Berkaitan dengan itu maka program kerja dari Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK adalah menyiapkan berbagai rumusan kebijakan yang terkait dengan upaya peningkatan mutu kelima tenaga kependidikan di atas.

Salah satu tenaga kependidikan yang dinilai strategis dan penting untuk meningkatkan kualitas kinerja sekolah baik dalam jenjang pengawas TK, SD, SMP, SMA dan SMK dan yg sederajat adalah tenaga pengawas sekolah/satuan pendidikan atau supervisor yang bertugas melakukan pembinaan dan pengawas¬an di bidang akademik maupun bidang manajerial. Sebagai supervisor akademik, pengawas sekolah berkewajiban untuk membantu kemampuan rofessional guru agar guru dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran.

Sedangkan sebagai supervisor manajerial, pengawas berke¬wajiban membantu kepala sekolah agar mencapai sekolah yang efektif. Pembinaan dan pengawasan kedua aspek tersebut hendaknya menjadi tugas pokok pengawas sekolah. Oleh sebab itu tenaga pengawas harus memiliki kualifikasi dan kompetensi yang lebih unggul dari guru dan kepala sekolah. Peranan pengawas hendaknya menjadi konsultan pendidikan yang senantiasa menjadi pendamping bagi guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Lebih dari itu kehadiran pengawas harus menjadi agen dan pelopor dalam inovasi pendidikan di sekolah binaannya. Kinerja pengawas salah satunya harus dilihat dari kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh sekolah binaannya. Dalam konteks itu maka mutu pendidikan di sekolah yang dibinanya akan banyak tergantung kepada kemampuan rofessional tenaga pengawas.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengawas
Pengawas satuan pendidikan/sekolah adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang ditunjuk/ditetapkan dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar/bimbingan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam satu kabupaten/kota, pengawas sekolah dikoordinasikan dan dipimpin oleh seorang koordinator pengawas (Korwas) sekolah/ satuan pendidikan.

Aktivitas pengawas sekolah selanjutnya adalah menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah satuan pendidikan/sekolah tertentu baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya. Penilaian itu dilakukan untuk penentuan derajat kualitas berdasarkan kriteria (tolak ukur) yang ditetapkan terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sedangkan kegiatan pembinaan dilakukan dalam bentuk memberikan arahan, saran dan bimbingan.

B. Kualifikasi Pengawas 
Dengan asumsi jabatan pengawas di masa depan, lebih menarik bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya maka kualifikasi yang dituntut dari calon pengawas bisa ditingkatkan. Kualifikasi calon pengawas bisa dilihat dari beberapa aspek yakni; tingkat pendidikan dan keahlian/keilmuan, pangkat/jabatan dan pengalaman kerja serta usia.

1. Tingkat Pendidikan dan Keahlian
Tingkat pendidikan dan keahlian atau keilmuan bagi pengawas dan calon pengawas sekolah dibedakan antara pengawas TK/SD, SLB, rumpun/ mata pelajaran dan bimbingan konseling.
a. Kualifikasi untuk pengawas TK/RA dan SD/MI hendaknya berlatar belakang pendidikan minimal Sarjana (S1) atau D-IV kependidikan dari perguruan tinggi terakreditasi.
b. Kualifikasi untuk pengawas SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK hendaknya berlatar belakang pendidikan minimal Magister (S2) kependidikan dengan berbasisnSarjana (S1) dalam rumpun matapelajaran yang relevan pada perguruan tinggi terakreditasi.

2. Jabatan/Pangkat dan Pengalaman Kerja.
Berdasarkan jabatan/pangkat dan pengalaman kerja, yang bisa diangkat sebagai calon pengawas adalah yang sedang menjadi atau pernah menjadi guru dan Kepala Sekolah, bersertifikat pendidik dengan pangkat serendah-rendahnya III/c. Sedangkan pengalaman kerja yang dipersaratkan adalah 8 tahun bagi yang sedang menjadi guru TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK dan 4 tahun bagi yang sedang menjadi Kepala Sekolah TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK dan lulus seleksi pengawas satuan pendidikan. Persyaratan di atas menunjukkan bahwa yang menjadi pengawas harus berstatus pegawai negeri sipil. Jika dimungkinkan calon pengawas bisa diangkat dari Kepala Sekolah non-PNS berpendidikan S2 kependidikan. Setelah menempuh pendidikan profesi pengawas dan Diklat pengawas, mereka bisa diangkat sebagai PNS dengan jabatan pengawas pratama atau muda. Jika mereka diberi kesempatan menjadi pengawas nampaknya tidak akan mengalami kesulitan dalam merekrut pengawas pada masa sekarang.

3. Usia.
Untuk kualifikasi usia semuanya disamaratakan untuk semua tingkat pendidikan (baik TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK), yaitu calon pengawas harus berusia maksimal/setinggi-tingginya 50 tahun.

C. Kompetensi
Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawas sebagaimana yang dikemukakan di atas, setiap pengawas dituntut memiliki kemampuan dasar tertentu yang berbeda dengan tenaga kependidikan lainnya. Kemampuan dasar tersebut dinamakan kompetensi. Kompetensi adalah pengetahu¬an, ketrampilan, kecakapan atau kapabilitas yang dicapai seseorang, yang menjadi bagian dari keberadaannya sampai ia mampu mengkinerjakan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor tertentu secara optimal. Dengan kata lain, kompetensi merupakan perpaduan dari penguasaan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak pada sebuah tugas/pekerjaan. Dapat juga dikatakan bahwa kompetensi merupakan gabungan dari kemampuan, pengetahuan, kecakap¬an, sikap, sifat, pemahaman, apresiasi dan harapan yang mendasari karakteristik seseorang untuk berunjuk kerja dalam menjalankan tugas atau pekerjaannya guna mencapai standar kualitas dalam pekerjaan nyata. Kompetensi juga merujuk pada kecakapan seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggung¬jawab yang diamanatkan kepadanya dengan hasil baik dan piawai.

Atas dasar rumusan di atas kompetensi dapat dipilah menjadi tiga aspek, yaitu:
1. Kemampuan, pengetahuan, kecakapan, sikap, sifat, pemahaman, apresiasi dan harapan yang menjadi ciri dan karakteristik seseorang dalam menjalankan tugas,
2. Ciri dan karakteristik kompetensi yang digambarkan dalam aspek pertama itu tampil nyata (manifest) dalam tindakan, tingkah laku dan unjuk kerjanya.
3. Hasil unjuk kerjanya itu memenuhi suatu kriteria standard kualitas tertentu.

Aspek pertama menunjuk pada kompetensi sebagai gambaran substansi/materi ideal yang seharusnya dikuasai atau dipersyaratkan untuk dikuasai oleh seseorang dalam menjalankan pekerjaan tertentu. Substansi/materi ideal yang dimaksud meliputi: kemampuan, pengetahuan, kecakapan, sikap, sifat, pemahaman, apresiasi dan harapan-harapan penciri karakter dalam menjalankan tugas. Dengan demikian seseorang dapat dipersiapkan atau belajar untuk menguasai kompetensi tertentu sebagai bekal ia bekerja secara profesional. Substansi apa yang dipersiapkan atau apa yang diajarkan adalah materi-materi yang relevan dengan gambaran lingkup tugas dan tanggung jawabnya dalam suatu pekerjaan.

Aspek kedua merujuk pada kompetensi sebagai gambaran unjuk kerja nyata yang tampak dalam kualitas pola pikir, sikap dan tindakan seseorang dalam menjalankan pekerjaannya secara piawai. Seseorang dapat saja berhasil menguasai secara teoritik seluruh aspek material kompetensi yang diajarkannya dan dipersyaratkan. Namun begitu jika dalam praktek sebagai tindakan nyata saat menjalankan tugas atau pekerjaan tidak sesuai dengan standard kualitas yang dipersyaratkannya maka ia tidak dapat dikatakan sebagai seseorang yang berkompeten atau tidak piawai.

Aspek ketiga merujuk pada kompetensi sebagai hasil (output dan atau outcome) dari unjuk kerja. Kompetensi seseorang mencirikan tindakan, berlaku serta mahir dalam menjalankan tugas untuk menghasilkan tindakan kerja yang efektif dan efisien. Hasil tindakan yang efektif dan efisien merupakan produk dari kompetensi seseorang dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Keefektifan itu utamanya dari pihak di luar dirinya, sehingga pihak lain dapat menilai seseorang apakah dalam menjalankan tugas dan pekerjaan berkompeten dari unjuk hasil kinerjanya apakah efektif dan terkesan profesional atau tidak.

Secara umum, kompetensi pengawas merupakan se¬perangkat kemampuan, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dituntut untuk jabatan profesional sebagai pengawas. Seperangkat kemampuan yang harus dimiliki pengawas tersebut searah dengan kebutuhan manajemen pen¬didikan di sekolah, kurikulum, tuntutan masyarakat, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kompetensi pengawas berarti kesesuaian antara kemampuan, kecakapan dan kepribadian pengawas dengan perilaku dan tindakan atau kemampuan yang mumpuni dalam melaksanakan tugas berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang menjadi tanggung-jawabnya sebagai pengawas. Dengan demikian kompetensi pengawas merupakan himpunan pengetahuan, kemampuan, dan keyakinan yang dimiliki pengawas dan ditampilkan dalam tindakannya untuk peningkatan mutu pendidikan/sekolah. Lebih lanjut kompetensi tersebut berupa tingkah laku pengawas yang dapat diamati. Tingkah laku yang dimaksud diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan sebelumnya.

Kompetensi pengawas satuan pendidikan mengacu pada standar pengawas sekolah/madrasah sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repubik Indonesia No. 12 Tahun 2007 yang mencakup Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Supervisi Manajerial, Kompetensi Supervisi Akademik, Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Kopetensi Penelitian Pengembangan, Kopetensi Sosial. Kompetensi inilah yang secara sederhana dipersyaratkan untuk dapat menjalankan tugas sebagai pengawas profesional.

Setiap dimensi kompetensi pengawas sekolah dijabarkan lebih lanjut menjadi beberapa indikator sebagai dasar dalam menyusun instrumen untuk menguji kompetensi dan menyusun materi pendidikan dan latihan bagi pengawas. Berikut ini dijelaskan kompetensi pengawas sekolah mencakup 6 bidang kompetensi di atas .

1. Kompetensi kepribadian
a. Memiliki tanggung jawab sebagai pengawas satuan pendidikan
b. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas jabatanya
c. Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang pendiikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas pokok dan tanggung jawabnya
d. Menumbuhkan motifasi kerja pada diirnya dan pada stakeholder pendidikan.

2. Kompetensi supervisi menegerial 
a. Menguasai metode, tehnik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan disekolah
b. Menyusun program kepengawasan berdasarlkan visi,misi,tujuan dan program pendiikan disekolah
c. Menyusun metode kerja dan instriumen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan disekolah
d. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindak lanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya disekolah
e. Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manejemen peningkatan mutu pendidikan disekolah.
f. Membina kepala sekolah dan guru dalanm melaksanakan bimbingan konseling disekolah
g. Mendorong guru dan kkepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya umntuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya disekolah.
h. Memantau pelaksanaan standar nasional pendiiakn dan memanfaatkan hasil hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah.

3. Kopetensi supervisi akademik
a. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau matapelajaran di sekolah/madrasah.
b. Memahami konsep, prinsip, teori atau teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkembangn proses pembelajaran atau bimbingan tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau matapelajaran di sekolah/madrasah
c. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiapa matapelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan disekolah menengah yang sejenis berlandaskan standar isi, standar kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembanagan KTSP.
d. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau matapelajaran di sekolah/madrasah
e. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau matapelajaran di sekolah/madrasah
f. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau matapelajaran di sekolah/madrasah
g. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau matapelajaran di sekolah/madrasah.
h. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau matapelajaran di sekolah/madrasah

4. Kompetensi evaluasi pendidikan
a. Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran atau bibingan di sekolah
b. Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaran atau bimbingan tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau matapelajaran di sekolah/madrasah
c. Menilai kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya untuk meningkatkan mutu pendiikan dan pembelajaran atau bimbingan tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau dimata pelajaran di sekolah/madrasah
d. Memantau pelaksanaan pembelajaran atau bimbingan dan hasil belajar siswa serta ,enganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran atau bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan disekolah yang sejenis.
e. Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau dimata pelajaran di sekolah/madrasah.
f. Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah.

5. Kopetensi penelitian pengembangan
a. Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan
b. Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tuga, pengawasan mauun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas.
c. Menyusun proposal penelitian pendidikan baik roposal penelitian kualitatif maupun kuantitatif
d. Melaksanakan penelitina pendiidkan untuk pemecahan masalah pendidikan dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya.
e. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif.
f. Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan.
g. Menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan disekolah.
h. Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya disekolah.

6. Kopetensi social
a. Bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Aktit dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendiikan.



BAB III
PENUTUP 

Tenaga pengawas TK/SD, SMP, SMA dan SMK merupakan tenaga kependidikan yang peranannya sangat penting dalam membina kemampuan profesional tenaga pendidik dan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah. Pengawas sekolah berfungsi sebagai supervisor baik supervisor akademik maupun supervisor manajerial. Sebagai supervisor akademik, pengawas sekolah berkewajiban untuk membantu kemampuan profesional guru agar guru dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sedangkan sebagai supervisor manajerial, pengawas berke¬wajiban membantu kepala sekolah agar mencapai sekolah yang efektif. 

Pembinaan dan pengawasan kedua aspek tersebut hendaknya menjadi tugas pokok pengawas sekolah, Oleh sebab itu tenaga pengawas harus memiliki kualifikasi dan kompetensi yang lebih unggul dari guru dan kepala sekolah.

Kondisi saat ini kualifikasi dan kompetensi pengawas belum sebagaimana yang diharapkan. Di beberapa daerah para pengawas menyatakan bahwa wawasan akademik dirinya berada di bawah guru dan kepala sekolah sebab mereka tidak pernah disentuh dengan inovasi yang terjadi.

Demikian pemaparan makalah kelompok kami yang bertemakan tentang “Standar Pengawas”. Dimana di dalamnya menjelaskan tentang definisi, tujuan, fungsi, kualifikasi dan kompetensi pengawas.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam kami menyusun makalah ini. Tetapi kami yakin suatu kesalahan itu merupakan bagian dari suatu proses pembelajaran. Untuk itu demi proses pembelajaran yang lebih baik kami sangat mengharap kritik dan saran dari semua pihak, supaya dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat tersusun lebih baik lagi.

 

DAFTAR PUSTAKA
Pandong, A. (2003). Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas. Badan Diklat Depdagri & Diklat Depdiknas
Muid, F. (2003). Standar Pelayanan Pendidikan. Badan Diklat Depdagri & Diklat Depdiknas.
Keputusan Mendikbud nomor 020/U/1998 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya.
Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto, 1981. Administrasi Pendidikan, Jakarta;Mutiara offset
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repubik Indonesia No. 12 Tahun 2007

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN




FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
 
Oleh: Muhammad Hanafi



BAB I
PENDAHULUAN

Manusia hidup tidaklah secara permanen, melainkan terus berubah-ubah. Mulai dari pembuahan, menjadi janin, bayi, lahir, dewasa, dan akhirnya mati. Saat bayi lahir, belum memiliki kemampuan apapun kecuali menangis. Dengan cara berinteraksi secara terus-menerus dengan lingkungan sekitar, bayi akan lebih menyempurnakan diri, hingga bayi tersebut mengalami perubahan fisik sampai menjadi lebih seimbang.
Seiring berjalannya waktu, bayi tersebut terus mengalami perubahan. Perilaku dan keterampilannya juga semakin berkembang. Bayi tersebut mulai bisa melakukan hal-hal tertentu, seperti membalikan badan, duduk, merangkak, berdiri dan akhirnya bisa berjalan dan berlari.

Perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang penting untuk kita pelajari dan kita pahami. Banyak para pendidik dan orang tua yang belum memahami perkembangan-perkembangan anak. Sehingga masih ada pendidik dan orang tua yang menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak. Hal ini akan berakibat adanya ketidak seimbangan antara system pembelajaran dengan perkembangan anak yang akan menyulitkannya untuk mengikuti system pembelajaran yang ada. Dengan mengetahui faktor-faktor perkembangan dan pertumbuhan anak diharapkan kita akan mudah mengetahui system pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan sesuai dengan perkembangan anak.
Untuk mengembangkan potensi anak didik dan menciptakan generasi-generasi masa depan yang berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman tentang perkembangan dan pertumbuhan anak. Dengan demikian, sebagai pendidik kita diharuskan mengetahui dan memahami perkembangan dan pertumbuhan peserta.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perkembangan Dan Pertumbuhan
Sebelum kita membahas apa itu faktor-foktor dari perkembangan dan pertumbahan, alangkah baiknya kita fahami dulu apa itu perkembangan dan apa itu pertumbuhan. Perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Psikologi Perkembangan (1980), mengartikan Perkembangan adalah serangkaiaan perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman . Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya.

Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan (a stage of development). (McLeod, 1989).

Selanjutnya, Dictionary of pyscology di atas secara lebih jelas merinci pengertian perkembangan sebagai berikut:
a. The progressive and continous change in the organism from birth to death, perkembangan itu merupakan perubahan yang perogresif dan terus-menerus dalam diri organisme sejak lahir hingga mati.
b. Growth, perkembangan itu berarti pertumbuhan.
c. Change in the shape and integration of bodily parts into function parts, perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan bagian-bagian yang bersifat jasmaniah kedalam bagian-bagian yang fungsional.
d. Maturation or the appearance of fundamental pattern of unlearned behavior, perkembangan itu adalah kematangan atau kemunculan pola-pola dasar tingkah laku yang bukan hasil belajar.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, penyusun berkesimpulan bahwa perkembangan dan pertumbuhan adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju ke arah yang lebih maju dan sempurna. Namun perkembangan tidak hanya mencakup evolusi, tetapi juga mencakup involusi atau penurunan dan perusakan ke arah kematian. Sedangkan pertumbuhan terbatas pada perubahan yang bersifat evolusi atau perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju .

Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pada dasarnya pertumbuhan manusia itu berbeda satu dengan yang lainnya karena mereka memiliki perbedaan genetic dan asupan dari masing-masing manusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa faktor dari pertumbuhan manusia itu sendiri merupakan hal penting dalam perkembangan manusia . Faktor-faktornya adalah :

1. Faktor Genetik (Keturunan)
Faktor ini merupakan factor utama yang dimiliki oleh seorang manusia dalam awal pertumbuhannya. Faktor ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhannya dari bayi sampai dewasa. Biasanya factor genetic ini susah untuk diubah, karena sudah terbentuk dan melekat pada si manusia sejak mereka lahir. Dan sekalipun bisa diubah itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengubahnya. Contoh factor-faktor genetic manusia ; postur tubuh, warna rambut, warna kulit, sifat, tempramen dan lain-lain.

2. Faktor Asupan
Faktor ini juga mempengaruhi dalam proses pertumbuhan manusia. Dengan pemberian asupan seperti makanan,vitamin,buah-buahah,sayuran,dll secara teratur dalam proses pertumbuhannya maka akan terbentuklah manusia yang sehat, baik sehat fisik dan sehat psikis. Asupan juga berpengaruh dengan cara berfikir, pertumbuhan badan, dan lain-lain.

3. Faktor Lingkungan
Setelah kedua factor diatas telah dilewati segeralah anda mengetahui factor yang satu ini, factor lingkungan merupakan cara pembelajaran para manusia dalam pembangunan karakter secara alamiah dengan kata lain proses belajarnya secara otomatis. Maka dengan itu lingkungan berpengaruh dalam pembangunan sifat dan karakter mereka. Apabila factor gen dan asupan mereka telah terpenuhi dengan baik tetapi ia bergaul dan hidup dilingkungan yang salah (tidak baik) maka akan menghasilkan manusia yang tidak baik pula.
Sedangkan faktor pertumbuhan organisme pada manusia, diantaranya yaitu:
1. Faktor sebelum lahir
Misalnya peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri virus dan lain-lain
2. Faktor ketika lahir
Antara lain : pendaran pada bagian kepala bayi yang disebabkanoleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan.
3. Faktor sesudah lahir
Antar lain: pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka, kepala terpukul atau mengalami serangan sinar matahari.
4. Faktor psikologis
Misalnya bayi yang ditinggal ibu, ayah atau kedua orangtuanya. Sebab lain ialah dibesarkan didalam institusional sehingga kurang mendapat perawatan jasmaniah dan cinta kasih. Anak-anak tersebut kemungkinan besar mengalami kehampaan jiwa, sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan fungsi jasmani dan rohani terutama perkembangan inteligensi dan emosi.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Perkembangan anak tidak berlangsung secara makanis-otomatis sebab perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan. Faktor tersebut antara lain :

1. Faktor hereditas (warisan sejak lahir/ bawaan)
Hereditas merupakan factor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen-gen.

Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah perpaduan kromoson yang jumlahnya menjadi 48 pasang. Perpaduan ini pun segera diikuti oleh pembelahan diri menjadi dua organism sehingga jumlah kromoson pada sel-sel baru tersebut tetap 24 pasang. Diantara kedua organism baru tersebut terjadilah perjuangan dan yang lebih kuat dapat terus hidup. Pada akhirnya hanya satu organism yang berhasil hidup, maka akan lahir satu orang anak, tetapi apabila keduanya berhasil mempertahankan hidupnya, akan lahir anak kembar.

2. Faktor lingkungan
Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan bahwa lingkungan perkembangan merupakan “berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organism yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu”. Lingkungan ini terdiri atas:
a. Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah
b. Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.
Konsep lama tentang lingkungan perkembangan, memahaminya sebagai seperangkat kekuatan yang membentuk manusia, karena manusia dipandang seperti seonggok tanah liat yang dapat dicetak atau dibentuk. Sekarang dipahami bahwa manusia disamping dipengaruhi, juga mempengaruhi lingkungan fisik dan sosialnya. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa hubungan antara manusia dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi.
Hampir sama dengan pengertian diatas, J.P Chaplin (1979;175) mengemukakan bahwa lingkungan merupakan “keseluruhan aspek atau fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi organism individu”. Sementara itu, Joe Kathena mengemukakan bahwa lingkungan itu merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya. Lingkungan ini merupakan sumber seluruh informasi yang diterima individu melalui alat inderanya.
Berdasarkan ketiga pengertian diatas, bahwa yang dimaksud dengan lingkungan perkembangan siswa adalah “ keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik atau sosial yang anak yang akan dibahas yaitu menyangkut lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan masyarakat.
c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis, Kematangan merupakan fase perubahan yang dialami oleh individu karena pengaruh genetic dan berlangsung secara bertahap.
d. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri .
Setiap fenomena atau gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh timbal balik antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Sehingga perkembangan merupakan produk dari pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi psikis dan usaha belajar oleh subyek anak dalam mencobakan segenap potensialitas rohani dan jasmaninya.

Dalam psikologi perkembangan, terdapat tiga aliran besar yang memiliki pendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, yaitu :

1. Aliran Nativisme
Tokoh aliran Nativisme adalah Schopenhauer. la adalah filosof Jerman yang hidup pada tahun 1788-1880. Nativisme berasal dari kata Nativus yang berarti kelahiran., dan menurut Aliran Nativisme bahwa hasil pendidikan dan perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaan yang diperolehnya sejak anak itu dilahirkan. Anak dilahirkan kedunia sudah mempunyai pembawaan dari orang tua maupun disekelilingnya, dan pembawaan itulah yang menentukan perkembangan dan hasil pendidikan. Jadi Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu ditentukan oleh faktor bawaan sejak lahir. Faktor lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, hasil pendidikan ditentukan oleh bakat yang dibawa sejak lahir. Dengan demikian, menurut aliran ini, keberhasilan belajar ditentukan oleh individu itu sendiri. Nativisme berpendapat, jika anak memiliki bakat jahat dari lahir, ia akan menjadi jahat, dan sebaliknya jika anak memiliki bakat baik, ia akan menjadi baik. Pendidikan anak yang tidak sesuai dengan bakat yang dibawa tidak akan berguna bagi perkembangan anak itu sendiri.

Pandangan itu tidak menyimpang dari kenyataan. Misalnya, anak mirip orangtuanya secara fisik dan akan mewarisi sifat dan bakat orangtua. Prinsipnya, pandangan Nativisme adalah pengakuan tentang adanya daya asli yang telah terbentuk sejak manusia lahir ke dunia, yaitu daya-daya psikologis dan fisiologis yang bersifat herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri tiap manusia. Ada yang tumbuh dan berkembang sampai pada titik maksimal kemampuannya, dan ada pula yang hanya sampai pada titik tertentu.

Misalnya, seorang anak yang berasal dari orangtua yang ahli seni musik, akan berkembang menjadi seniman musik yang mungkin melebihi ke-mampuan orangtuanya, mungkin juga hanya sampai pada setengah kemampuan orangtuanya.

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi dalam Aliran ini adalah ;
a. Faktor genetic
Adalah faktor gen dari kedua orangtua yang mendorong adanya suatu bakat yang muncul dari diri manusia. Contohnya adalah Jika kedua orangtua anak itu adalah seorang penyanyi maka anaknya memiliki bakat pembawaan sebagai seorang penyanyi yang prosentasenya besar.

b. Faktor Kemampuan Anak
Adalah faktor yang menjadikan seorang anak mengetahui potensi yang terdapat dalam dirinya. Faktor ini lebih nyata karena anak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya adalah adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang mendorong setiap anak untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya.

Anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat tertentu. Bakat ini dapat diumpamakan sebagai bibit kesanggupan atau bibit kemungkinan yang terkandung dalam diri anak. Setiap anak memilliki bermacam-macam bakat sebagai pembawaannya, seperti bakat musik, seni, agama, akal yang tajam, dan sebagainya. Anak yang mempunyai bakat musik misalnya, maka minat dan perhatiannya akan sangat besar terhadap musik. Ia akan mudah mempelajarinya, mudah mencapai kecakapan-kecakapan yang berhubungan dengan musik. Dia dapat mencapai kemajuan dalam bidang musik, bahkan mungkin mencapai prestasi yang luar biasa seperti ahli musik dan pencipta lagu. Dengan demikian jelaslah bahwa bakat atau pembawaan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan individu.

c. Faktor pertumbuhan Anak
Adalah faktor yang mendorong anak mengetahui bakat dan minatnya di setiap pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika pertumbuhan anak itu normal maka dia kan bersikap enerjik, aktif, dan responsive terhadap kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, jika pertumbuhan anak tidak normal maka anak tersebut tidak bisa mngenali bakat dan kemampuan yang dimiliki.

2. Aliran Empirisme
Tokoh aliran Empirisme adalah John Lock, filosof Inggris yang hidup pada tahun 1632-1704. Empire artinya pengalaman. Aliran empirisme berlawanan 1800 dengan aliran nativisme, karena berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi dewasa itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau pengalaman dan pendidikan yang diterimanya sejak kecil. Pada dasarnya manusia itu bisa didik apa saja menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya.

Teorinya John Lock dikenal dengan Tabulae rasae (meja lilin), yang menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang bersih. Kertas putih akan mempunyai corak dan tulisan yang digores oleh lingkungan. Faktor bawaan dariorangtua (faktor keturunan) tidak dipentingkan. Pengalaman diperoleh anak melalui hubungan dengan lingkungan (sosial, alam, dan budaya). Pengaruh empiris yang diperoleh dari lingkungan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Menurut aliran ini, pendidik sebagai faktor luar memegang peranan sangat penting, sebab pendidik menyediakan lingkungan pendidikan bagi anak, dan anak akan menerima pendidikan se¬bagai pengalaman. Pengalaman tersebut akan membentuk tingkah laku, sikap, serta watak anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam dunia pendidikan, pendapat empirisme dinamakan optimisme paedagogis, karena upaya pendidikan hasilnya sangat optimis dapat mempengaruhi.

Misalnya: Suatu keluarga yang kaya raya ingin memaksa anaknya menjadi pelukis. Segala alat diberikan dan pendidik ahli didatangkan. Akan tetapi gagal, karena bakat melukis pada anak itu tidak ada. Akibatnya dalam diri anak terjadi konflik, pendidikan mengalami kesukaran dan hasilnya tidak optimal. Contoh lain, ketika dua anak kembar sejak lahir dipisahkan dan dibesarkan di lingkungan yang berbeda. Satu dari mereka dididik di desa oleh keluarga petani golongan miskin, yang satu dididik di lingkungan keluarga kaya yang hidup di kota dan disekolahkan di sekolah modern. Ternyata pertumbuhannya tidak sama. Kelemahan aliran ini adalah hanya mementingkan pengalaman. Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dikesampingkan. Padahal, ada anak yang berbakat dan berhasil meskipun lingkungan tidak mendukung.

3. Aliran Konvergensi
Tokoh aliran Konvergensi adalah William Stem. la seorang tokoh pendidikan Jerman yang hidup tahun 1871-1939. Konvergensi berasal dari kata Convergative yang berarti penyatuan hasil atau kerja sama untuk mencapai suatu hasil.Aliran Konvergensi merupakan kompromi atau kombinasi dari aliran Nativisme dan Empirisme. Aliran ini berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan, dan kemungkinan-kemungkinan yang dibawa sejak lahir itu merupakan petunjuk-petunjuk nasib manusia yang akan datang dengan ruang permainan. Dalam ruang permainan itulah terletak pendidikan dalam arti yang sangat luas. 

Tenaga-tenaga dari luar dapat menolong tetapi bukanlah ia yang menyebabkan perkembangan itu, karena ini datangnya dari dalam yang mengandung dasar keaktifan dan tenaga pendorong. Anak yang mempunyai pembawaan baik dan didukung oleh lingkungan pendidikan yang baik akan menjadi semakin baik. Sedangkan bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa dukungan lingkungan yang sesuai bagi perkembangan bakat itu sendiri. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak secara optimal jika tidak didukung oleh bakat baik yang dibawa anak.

Dengan demikian, aliran Konvergensi menganggap bahwa pendidikan sangat bergantung pada faktor pembawaan atau bakat dan lingkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting. Hanya saja, William Stem tidak menerangkan seberapa besar perbandingan pengaruh kedua faktor tersebut. Sampai sekarang pengaruh dari kedua faktor tersebut belum bisa ditetapkan
Sebagai contoh: anak dalam tahun pertama belajar mengoceh, baru kemudian becakap-cakap, dorongan dan bakat itu telah ada, di meniru suara-suara dari ibunya dan orang disekelilingnya. Ia meniru dan mendebgarkan dari kata-kata yang diucapkan kepadanya, bakat dan dorongan itu tidak akan berkembang jika tidak ada bantuan dari luar yang merangsangnya. Dengan demikian jika tidak ada bantuan suara-suara dari luar atau kata-kata yang di dengarnya tidak mungkin anak tesebut bisa bercakap-cakap.

D. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pada dasarnya ialah perubahan, perubahan menuju ke tahap yang lebih tinggi atau lebih baik. Ada beberapa perbedaan antar pertumbuhan dan perkembangan antara lain:
1. Pertumbuhan lebih banyak berkenaan dengan aspek-aspek jasmaniah atau fisik, sedangkan perkembangan dengan aspek-aspek psikis atau rohaniah.
2. Pertumbuhan menunjukkan perubahan atau penambahan secara kuantitas, yaitu penambahan dalam ukuran besar atau tinggi, sedangkan perkembangan berkenaan dengan peningkatan kualitas, yaitu peningkatan dan penyempurnaan fungsi .

BAB III
PENUTUP/KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa Perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikisnya dan berlangsung sepanjang hayat, perubahan-perubahannya tidak hanya bersifat evolusi, tetapi juga bersifat involusi (penurunan dan perusakan menuju kematian).

Pertumbuhan merupakan perubahan individu yang terbatas pada perubahan fisiknya dan berlangsung sampai pada masa tertentu, perubahan – perubahannya bersifat evolusi ( menuju ke arah yang lebih sempurna ).
Anak sebagai suatu totalitas, maksudnya bahwa anak sebagai suatu kesatuan dari seluruh aspek yang ada dalam dirinya. Keseluruhan aspek yang ada dalam diri anak saling berkaitan. Secara keseluruhan anak berbeda dengan orang dewasa.

Faktor kematangan dan faktor pengalaman merupakan hal yang utama dalam mempengaruhi perkembangan anak. Kedua faktor tersebut sangat penting untuk dipelajari dan dipahami untuk mengetahui proses perkembangan anak. Misal, seorang anak yang mengalami keterlambatan dalam berjalan, harus diketahui terlebih dahulu faktor – faktor yang mempengaruhinya, apakah faktor kematangan (genetik) atau faktor pengalaman (lingkungan). Apabila sudah diketahui faktor penyebabnya, maka kita akan mudah mencari solusinya.



DAFTAR PUSTAKA
 
Elvi Yuliani Rochmah. 2005, Psikologi perkembangan,Yogyakarta: Teras.
http://sukosukoblog.blogspot.com/2011/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhipertumbu.html?zx=4e196c6956b7d6ca
Hurlock Elizabeth B. 1980 Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta; Erlangga
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991
Malik Imam, 2001. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Teras.

TRANSFORMASI DAN KONTRIBUSI INTELEKTUAL ISLAM ATAS DUNIA BARAT



A. PENDAHULUAN
Dunia barat saat ini telah mencapai kemajuan yang sangat pesat terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia barat saat ini memang mampu memunculkan berbagai temuan baru secara dinamis dan varian, sehingga dunia barat dianggap banyak memberikan kontribusi terhadap science dan ilmu modern. Namun pada dasarnya kemajuan yang diciptakan dunia barat sekarang ini tidak terlepas dari transformasi dan kontribusi intelektual islam pada masa-masa sebelumnya atau pada masa kejayaan islam. Ketika itu, dunia barat masih berada pada masa kegelapan akibat doktrin gereja, sedangkan di belahan timur umat islam telah membentuk suatu beradaban gemilang yang banyak menciptakan ilmu-ilmu pengetahuan maupun ilmiah yang berkembang dengan pesat.

Islam pertama masuk ke Dunia Eropa yaitu bermula dari Spanyol, terjadi pada masa Khalifah Walid, khalifah Bani Umayah (705-715 M). Sebelum penaklukan Spanyol umat Islam telah menguasai Afrika Utara. Ada tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka adalah Tharif Ibn Malik, Thariq Ibn Ziyad dan Musa Ibn Nushair.

Kemajun umat islam pada saat itu tidak hanya dirasakan oleh masyarakat muslim saja, masyarakat nonmuslimpun merasakan kemajuan-kemajuan islam, termasuk dunia barat. Namun seiring dengan berjalannya waktu umat islam pun mulai mengalami kemunduran pada abat pertengahan, yang pada akhirnya sentuhan islam dengan dunia barat memunculkan transformasi intelektual dari islam yang melahirkan gerakan renaissance, reformasi, rasionalisme, dan aufklarung didunia barat.

Dengan demikian, kemajun-kemajuan ilmu pengetahun dunia barat yang begitu berkembang seperti sekarang ini tidak terlepas dari kontribusi kemajuan Islam pada saat kejayaan umat islam waktu itu. Untuk penjelasan yang lebih jelasnya, dalam makalah ini penulis mencoba menguraikan proses masuknya islam dan terjadinya tranformasi dan kontribusi intelektual islam atas dunia barat.

Rumusan Masalah
1.Kapan Awal mula masuknya Islam ke Dunia Eropa?
2.Bagaimana perkembangan Islam di Spanyol?
3.Apa sajakah bentuk transformasi intelektual Islam ke Dunia Eropa?
4.Kontreibusi apa sajakah yang intelektual Islam atas Dunia Eropa?

B. AWAL MULA MASUKNYA ISLAM KE DUNIA EROPA
Awal masuknya Islam ke Eropa yaitu ketika tentara muslim yang berjumlah sekitar 400 orang, menyeberang dari Afrika Utara ke ujung paling selatan Spanyol pada Juli 710. Masuknya Islam di Spanyol terjadi pada masa Khalifah Walid, khalifah Bani Umayah (705-715 M). Sebelum penaklukan Spanyol umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu profinsi dari dinasti Bani Umayah.

Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka adalah Tharif Ibn Malik, Thariq Ibn Ziyad dan Musa Ibn Nushair. Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Akan tetapi, Thariq Ibn Ziad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol, dikarenakan pada tahun 711 M, Musa Ibn Nushair mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq Ibn Ziad.
Pada tahun 132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai berakhirnya dinasti tersebut. Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil melarikan diri ke Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan pesatnya perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam juga menyebar ke Eropa. Yaitu melalui tiga jalan sebagai berikut :

1. Jalan barat
Dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung Iberia di bawah pimpinan Thariq bin ziyad (711 M). Bahkan, tentara Islam dapat melewati Pegunungan Pirenia yang akhirnya ditahan oleh tentara perancis di bawah pimpinan karel martel di kota poitiers (732 M). Akhirnya, pemerintahan Khilafah Umayyah memipmpin di semenanjung Iberia yang dikenal dengan bani Umayah II (711 M-1492 M) dengan ibukotanya Cordova.

2. Jalan tengah
Dilakukan dari Tunisia melalui Sisilia menuju sepenanjung Apenina. Islam dapat menduduki Sisilia dan Italia selatan, tetapi dapat direbut kembali oleh bangsa Nordia pada abad ke-11.

3. Jalan timur
Pada tahun 1453, Turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil menaklukkan Byzantium dengan terlebih dahulu menyerang Konstantinopel dari arah belakang yakni laut hitam sehingga mengejutkan tentara byzantium timur. Dari Byzantium, tentara turki usmani terus melakukan perlawanan sampai ke kota Wina di Austria. Setelah itu, tentara Turki Usmani mundur kembali ke- Semenanjung Balkan dan menguasai daerah ini selama kurang lebih empat abad. Baru pada abad ke-19, daerah ini berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Akan tetapi, kota konstantinopel masih tetap dikuasai dinasty Umayyah dan berubah menjadi Istanbul.
Kemudian masuknya Islam di Spanyol setidaknya dapat dilihat dari 2 faktor, yaitu internal dan eksternal. Adapun faktor ekternal penyebab mudah masuknya Islam di Spanyol antara lain:
1.Spanyol dalam keadaan tidak stabil baik dalam sosial, politik, ekonomi
2.Penguasa Spanyoltidak toleran terhadap agama lain
3.Tatnan masyarakat di dominasi oleh sistem kasta.
4.Tentara Spanyol dalam keadaan lemah semangat untuk berperang dikarenakan kejenuhan.
Sedangkan faktor internalnya adalah:
1.Pemimpin maupun tentara Islam sangat kompak dan penuh percaya diri
2.Ajaran Islam sesuai dengan kerinduan masyarakat Spanyol yaitu suatu ajaran yang mengedepankan toleransi, persaudaraan dan tolong menolong.

C. PERKEMBANGAN ISLAM DI SPANYOL
Sejak pertama kali Islam ke Spanyol Islam mempunyai peranan yang sangat besar. Masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol dapat di bagi menjadi empat periode, yaitu:

1. Periode pertama (711-755M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang di angkat oleh Khalifah Bani Umayah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, ganguan-ganguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari luar. Gangguan dari dalam antara lain berupa perslisihan di antara elit penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Ganguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang memang tidak pernah tunduk terhadap pemerintahan Islam.

2. Periode kedua (755-912 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bedrgelar Amir (Panglima atau Gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang ketika itu dipegang oleh khalifah Abasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138H/755 M dia adalah keturunan Bani Umayah.
Pada periode ini umat IslamSpanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan baik dalam bidang politikmaupun dalam bidang peradaban. Sekalipun demikian, berbagai ancaman dan kerusuhan terjadi pada pertengahan abad ke-9 stabilitas negara terganggu dengan munculnya gerakan Kristen Fanatik.

3. Periode Ketiga (912-1013 M)
Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abd Al Rahman III sampaimunculnya raja-raja. Pada periode ini, Spanyoldiperintah oleh penguasa dengan gelar Khalifah, penggunaan gelar Khalifah tersebut bermula dari berita yang sampai kepada Abd Rahman III, bahwa Al Mubtadir, khalifah Daulah Bani Abas di Baghdad meninggal dunia di bunuh oleh pengawalnya sendiri.

D. TRANSFORMASI INTELEKTUAL ISLAM KE DUNIA BARAT
Mehdi Nakosteen, mengemukakan bahwa transformasi peradaban Islam ke Peradaban Barat khususnya dalam ilmu Pengetahuan setidaknya terbangun melalui 2 saluran utama. Pertama melalui para mahasiswa dan cendikiawan dari Eropa Barat yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas Spanyol. Kedua melalui terjemahan karya Muslim dari sumber-sumber berbahasa Arab .

Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas- universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama.
Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu- ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat. Tidak sedikit universitas-universitas mencetak sarjana yang handal seperti: Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120 M). Selain menjadi dokter, ia bekerja sama dengan Walcher menyusun mata pelajaran ilmu falak berdasarkan pengetahuan sarjan dan ilmuwan muslim yang didapatnya dari spanyol. Demikin juga dengan Adelard of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar pula di Toledo dan setelah ia kembali ke Inggris, ia pun menjadi seorang sarjan yang termasyhur di negaranya.

Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri. Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.

Kendala yang paling besar adalah dari persoalan teologis, yaitu doktrin Kristen yang telah lama didominasi oleh penafsiran kaum gereja yang sering kali berbenturan dengan realitas dan norma-norma ilmu pengetahuan sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya.
Banyak faktor yang mendukung terjadinya transformasi intelektual, baik dari faktor internal ataupun eksternal. Adapun faktor internal adalah sifat inklusifitas umat Islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dari segi eksternal menurut Nakosteen menyatakan bahwa setidak-tidaknya ada empat faktor yang ikut mendukung terjadinya penyebaran kebudayaan klasik ke dunia Islam yang kemudian di transformasi lagi ke dunia Barat. Keempat faktor tersebut adalah:

1.Terpecahnya beberapa institusi Kristen Ortodoks sekte Nestorian dan Monophysite dengan Gereja Induk, dengan alasan perbedaan doktrinal yang mengakibatkan banyak kaum intelektual kedua sekte tersebut dikucilkan bahkan terlempar dari unsur kegerejaan. Dari ilmuwan kedua sekte tersebut,umat Islam kemudian mengenal ilmu pengetahuan Helenisti, terutama ilmu kedokteran, matematika, astronomi, teknologi dan filsafat.
2.Penaklukan Alexander Agung juga ikut menjadi penyebab tersebarnya ilmu pengetahuan dan kebudayaan Yunani ke Persia dan India yang kemudian yang kemudian kedua negara ini menjadi wilayah kekuasaan Islam.
3.Adanya pengembangan kurikulum studi yang memadukan ilmu pengetahuan India, Grecian, Syiria, Helenistik, Habrew dan Zoroastrian. Termasuk menerjemahkan ilmupengetahuan dan filsafat klasik Yunani ke dalam bahasa Pahlevi dan Syiria yang kemudian di sebarkan ke dunia Islam dan Barat.
4.Adanya peranan para penerjemah Hebrew (Yahudi) yang telah menerjemahkan karya-karya Yunani ke dalam bahasa Hebrew dan Arab dan sebaliknya setelah Islam memiliki kebudayaan yang demikian tinggi.

Samsul Nizar menyebutkan bahwa penyebaran pengeahuan islam terjadi melalui jalur perdagangan, pendidikan dan penerjemahan karya-karya muslim ke dalam bahasa Latin. Jalur tersebut adalah:

1. Melalui Andalusia
Thariq masuk ke Andalusia pada tahun 91 H (711 M) dan sekitar tahun 934 M telah menerima upeti dari Paus yang berkedudukan di Roma. Masuknya Islam di Andalusia adalah atas undangan dan permintaan Counet Julian-gubernur Spanyol, untuk membantunya menghalau panglima Rodrik yang merampas kekuasaan raja Gouthia pada tahun710 M.

Kebudayaan Islam Andalusia mengalami perkembangan yang pesat di berbagai pusatnya, misalnya di Cordova, Sevilla, Granada dan Toledo. Perkembangan pesat tersebut berada di bawah pemerintah kaum muslimin yang kemudian disebut dengan “orang-orang Moro atau Morisco” oleh orang Eropa.
Peradaban ini berawal dari bertemunya peradaban Islam dan peradaban bangsa Eropa. Setelah bangsa Arab menduduki Semenanjung Iberia atau Spanyol, mereka membangun Daulah Andalusia atau yang dikenal dengan nama Kekhalifahan Barat. Lahirlah para cendekiawan muslim yang menerjemahkan karya-karya buku filsafat yang kemudian buku tersebut di baca oleh orang Eropa. Pada saat itu, Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang sengat penting, menyaingi Baghdad di Timur.


Akan tetapi, karena adanya kemunduran masa Islam, secara perlahan umat Islam juga kehilangan kekuasaan di Andalusia. Transformasi ilmu pengetahuan tersebut dimulai ketika pada tahun 1085 M,yakni di saat kota Toledo direbut oleh Raja Alfonso VI yang beragama Kristen. Disamping itu pula pada tahun 1236M, Cordova di rampas oleh Raja Alfonso VII dari Castilia,maka hilang pula pusat kebudayaan Islam di sebelah Barat beserta Masjid Raya Cordova yang didirikan oleh Amir-Amir Muawiyah Andalusia, serta Kutubul Kanhah yang didirikan oleh Hakam II dengan bukunya dari segala cabang ilmu pengetahuan. Akhirnya para umat Islam harus terusir dari Tanah Airnya yang
telah ditempati selama 8 abad.

Orang-orang Spanyol Kristen sebagai sebagai penduduk asli yang terpesona dengan peradaban Islam yang gemilang serta sadar atas keterbelakangan mereka terutama dalam bidang ilmu pengetahuan. Selanjutnya untuk mempermudah penyerapan ilmu-ilmu Arab, di Toledo didirikan Sekolah Tinggi Terjemah di ibukota kerajaannya. Dengan demikian Toledo menjadi pusat perkembangan ilmu Islam ke dunia Barat. setelah perkembangan tersebut maka, semakin banyak negara-negara yang di manfaatkan untuk penyebaran Islam. Dari sini terlihat bahwa bangsa Barat benci dengan Islam, namun mereka haus dengan ketinggian kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

2. Melalui Pulau Sisilia
Jalur lain yang tidak kalah pentingnya adalah jalur Sisilia, kaum muslimin menduduki Sisilia pada masa agak akhir melalui tangan Dinasti Aghlabiyyah yang berkuasa di kawasan Tunis dan Aljazair saat itu. Haltersebut terjadi pada masa pemerintahan Dinasti ‘Abbasiyyah.


Pulau Sisilia (Siqiliah) juga menjadi salah satu pintu gerbang terjadinya transformasi intelektual Islam terhadap dunia Barat. Penguasaan Islam atas pulau ini dimulai oleh Muawiyah pada tahun 652 M, kemudian disempurnakan tahun 827 M oleh Amir Bani Aghlab masa Al-Ma’mun. Penduduk asli di Sisilia yang masih beragama Kristen juga terpesona akan kemajuan kebudayaan dan ilmupengetahuan umat Islam. Raja Normandia, Roger I ia mencurahkan perhatiannya kepada peradaban Islam dengan menjadiak istananya sebagai tempat pertemuan para filsuf, dokter dan ilmuan Islam di bidang lain.

Tidak kalah dengan ayahnya Roger I, Roger II pun menjadikan pakaian Islam sebagai pakaian kebesarannya juga gerejanya dihiasi dengan ukiran-ukiran dan tulisan Arab. Para perempuan Sisiliapun meniru pakaina para kaum muslimah.

Ilmu pengetahuan Islam meluas ke Daratan Italia semenjak didirikan Universitas Nepals oleh Raja Frederick II pada tahun 1224 M yang merupakan perguruan tinggi terbesar di Eropa. Karena Raja Frederick II menaruh perhatian pada penterjemahan karya-karya para ilmuwan Muslim ke dalam Bahasa Latin, Yunani dan Italia. Akibatnya, ia dituduh condong terhadap kaum Muslimin.

3. Melalui Perang Salib
Perang Salib juga digunakan dalam proses pertukaran peradabanantara dua bangsa di Laut Tengah. Para tentara Salib datang ke tanah suci yang kemudian beranggapan bahwa derajat merekalah yang lebih tinggi dari pada rakyatsetempat dan memandangnya sebagai orang-orang penyembah berhala yang memuja Muhammad sebagai Tuhan.

Menurut Oemar amin Hoesen, ketika tentara Salib sedang berkuasa, setiap ada pasukan Salib yang kembali ke Eropa selalu membawa apa saja yang mereka temui. Juga ketika terakhir kali mereka terusir dari Okka, mereka membawa lari segala apa saja yang mereka rampas dari hasil kemujuan Islam. Dengan demikian, maka Perang Salib merupakan salah satu dari jembatan tempat mengalirnya kebudayaan Islam Eropa.

Jadi, jelaslah bahwa sepanjang peristiwa Perang Salib, orang-orang Eropa memperoleh ilmu pengetahuan dan mengenal bentuk kebudayaan baru yang mereka akui lebih maju sehingga dengan sendirinya mereka menirunya. Hal tersebut membangkitkan semangat mereka untuk mempelajari peradaban Islam, terutama di bidang ilmu pengetahuan yang dianggap sebagai penyebab utama kemajuan peradaban tersebut.

4. Melalui Jalur Pendidikan
Beberapa universitas seperti Cordova, Sevilla, Valensia dan Granada di andalusia yang banyak diincar oleh pemuda Eropa. Banyaknya para pelajar Eropa yang belajar pada perguruan tinggi Islam, maka mereka mendirikan perguruan tinggi sendiri yang dimotori oleh para pelajar dan mendapat dukungan penguasa-penguasa Kristen yang kemudian mengambilalih kekeuasaan Islam khususnya di bagian Barat.

5. Melalui Penerjemahan Karya-Karya Muslim Ke Bahasa Latin
Orang-orang mozarabes sangat berperan dalam menerjemahkan karya-karya sarjana muslim yang berbahasa Arab ke dalam bahasa Latin, karena mereka menguasai bahasa Arab dan Latin dengan baik.
Diantara penerjemah yang terkenal adalah Avendeath (Abu Daud, bangsa Yahudi) yang menyalin buku astronomi dan astrologi dalam bahasa Latin. Di lanjutkan oleh penerjemah yang lain yang kemudian menerjemahkan buku-buku filsafat, matematika dan kedokteran oleh Gerard dari Cremona dimana ia berusaha mengimbangi pekerjaan Hunain ibn Ishaq.

Tidak hanya itu saja, tetapi di Andalusi, tepatnya di Toledo didirikan sekolah tinggi penerjemah yang dipimpin oleh Raymond. Yang mana para penerjemah Baghdad banyak yang pindah ke Toledo. Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan Islam di Baghdad juga menjadi bagian penting dalam transformasi ilmu pengetahuan dari dunia Islam di Barat. Universitas Noples yang merupakan universitas pertama di Eropa juga menghimpun naskah-naskah Arab dan menerjemahkannya, termasuk Avereor (Ibnu Sina). Dengan adanya penejemahan tersebut, maka intelektualisme yang berkembang di dunia Islam di masa sebelumnya akan memberikan kontribusi yang sangat berarti atas kemajuan peradaban Barat pada masa-masa sesudahnya.

6. Melalui Jalur Perdagangan
Jalur perdagangan antara Barat dan Timur melewati Mesir,ini terjadi sejak Dinasti Fathimiyyah yang berkuasa di negeri tersebut, dan menjadikan pusat politik, perdagangan dan budaya kelas pertama.

Para pedagang muslim Andalusia melakukan hubungan dagang dengan negeri-negeri Kristen baik jalur Barat maupun Timur. Orang Barat mendapat pelajaran yang sangat berharga yaitu dengan melihat kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh orang-orang muslim.


Akan tetapi saat lahirnya renaissance, Eropa mulai menyelidiki rahasia alam, menaklukan lautan dan menjelajahi dunia yang sebelumnya masih siliputi kegelapan. Seperti penemuan-penemuan benua seperti Christoper Colombus (1492 M) menemukan benua Amerika dan Vasto Da Gama (1498 M) yang menemukan jalan ke Timur melalui Tanjung Harapan. Denagn hal tersebut maka, para pedagang Eropa tidak menggunakan jalur lama yang dikuasai oleh umat Islam .

E. KONTRIBUSI INTELEKTUAL ISLAM TERHADAP DUNIA BARAT
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia islam diabad pertengahan jelas didukung oleh adanya kekuatan system pendidikan islam yang integral dan dinamisa. Sehingga mampu menghasilkan cendekiawan-cendekiawan besar pada hamper di segala bidang keilmuan. Hal inilah yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di masa-masa selanjutnya terutama di barat. Disamping itu, dinamikan yang denukian masih terbungkus dengan akhlak islami yang diperlihatkan, baik oleh guru maupun muridnya. Inilah sesungguhnya kekuatan dan fleksibelitas pendidikan islam abad pertengahan yang demikian kondusif bagi pengembangan pertahanan peradaban umat manusia.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh para ilmuan muslim telah melahirkan karya besar diberbagai bidang keilmuan yang menjadi referensi bagi ilmuan barat pada masa selanjutnya. Di antara salah satu karya-karya tersebut adalah dibidang pendidikan, yaitu: Ghabus Namah (kumpulan nasihat moral dan pendidikan) oleh Amir Kaikawus Ibn Iskandar Ibn Ghabus’i Washmgir Ibn Ziar, Syiyarat Namah (buku politik pemerintah) oleh Zinam Al-Mulk, Gulistan dan Bustan (tentang moral dan keadilan) oleh Sa’di, Fatihat Al-Ulum (tentang persoalan-persolan seputar keutamaan ilmu pengetahuan) oleh Al-Ghazali, dan sebagainya.

Namun kontribusi intelektual islam dalam hal keilmuan tidak terbatas di dalam bidang pendidikan saja. Kontribusi intelektual islam juga meliputi bidang-bidang keilmuan lainnya, seperti :

1. Astronomi
Dalam literatur islam astronom disebut ilmu falak. Bidang ilmu ini merupakan bidang ilmu yang paling menarik para ilmuan muslim disamping bidang ilmu matematika. Hal ini disebabkan karena kedua bidang ilmu tersebut sangat mendukung peribadatan islam, seperti dalam menentukan aal dan akhir bulan ramadhan, hari raya idul fitri, hari raya idul adha, dan sebagainya. Diantara para ahli astronomi muslim yang tersohor adalah: Al-Batani (Ia termasuk dalam 20 besar ahli astronomi penting dunia), Abul Wefa (Ia orang yang menemukan kemiringan bulan), Hassan Ibn Haitam (penemu optic yang menjadi dasar teropong Roger Bacon dan Kepler, dan sebagainya.

2. Matematika
Ilmu matematika dalam bahasa arab disebut aljabar (perhitungan), sedangkan istilah algoritme adalah berasal dari nama penemunya yaitu Al-Khawarizmi, yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Musa bin Khawarizmi. Ia merupakan salah satu ahli matematika muslim terkenal di masa khalifah Al-Mamun, yang menulis buku aljabar yang berjudul Al-Jabr Wal Makalala (perhitungan dan symbol).

3. Fisika
Ilmu fisika juga berhubungan erat dengan ilmu astronomi. Sehingga karya-karya tentang optic yang ditemukan oleh Hassan Ibn Haitam (965-1039 M) dijadikan dasar bagi bangunan ilmu fisika, yakni dasar bagi Bacon dan Kepler dalam penemuan Teropong, Teleskop maupun Mikroskop dan dasar dari Fotografi.

4. Kimia
Meskipun bangsa yunani telah mengenal sejumlah zat kimia, namun mereka tidak tahu apa-apa mengenai subtansi unsure-unsur zat kimia, seperti: Alkohol, Asam Sulfur, Acqua Regina, Maupun Asam Nitrat. Orang arablah yang menemukan itu semua, yang bersamaan dengan penemuan Potasium, Asam Moniak, Nitrat Perak, Sublimat korosif, dan Preparasi Mercuri. Maka, tidak heran jika berbagai istilah penting dalam kimia juga berasal dari bahasa arab, seperti; Alkohol, Alembrik, Alkali, Eliksir, dan Kimia itu sendiri. Salah satu ilmuan muslim dibidang kimia adalah Abu Musa Jakfar Al-Kufi.

5. Ilmu Hayat
Dalam bidang ilmu hayat, bangsa arab tidak berpuas diri dengan hasil dari penerjemahan karya-karya bangsa yunani. Bangsa arab pun melakukan kajian dan observasi sendiri secara intensif. Sehingga tidak heran jika mereka berhasil memperkaya daftar macam-macam tumbuhan yang tercantum dalam “Daftar Dioscorides” yang berisi sekitar 2000 spesies. Farmapodia atau sejenis ensiklopedia tetumbuhan obat yang disusun bngsa arab muslim berisi berbagai macam tumbuhan dan bahan-bahan obat yang belum di kenal bangsa yunani, seperti: kaper, daun senna, tamarin, kasia, dan mauna.

6. Kedokteran
Salah seorang ahli kedokteran muslim yang sangat terkenal di dunia barat adalah Abu Ali al-Hussein Ibn Abdallah Ibn Sina, yang lebih dikenal sebagai Ibnu Sina atau Avicenna. Bukunya yang berjudul Canun Fi’l Tib atau petunjuk tentang kedokteran, diterbitkan dalam bahasa arab di Roma pada tahun 1953. Buku tersebut berisi tentang 5 hal, yaitu fisiologi, kebersihan, patologi , pengambilan terapi, dan materi pengobatan. Selain itu Ibn zohr juga merupakan salah seorang ahli kedokteran yang terkenal karena dialah yang telah memperkenalkan aspek hukum dalam observasi bidang kedokteran dan ia juga menemukan bahwa kekeuatan dari jenis penyakit tertentu. Kemudian Ibn Nafis dari siria yang pada tahun 1289 telah berhasil mempertontonkan sistem sirkulasi darah secara akurat, tiga ratus tahun sebelum Servert, seorang dokter kebangsaan Portugis yang selama ini dianggap sebagai penemu pertama.

7. Filsafat
Ibn Sina atau Avicenna juga merupakan seorang ahli filsafat. Ia telah membentuk sistem keilmuan dan pandangan filsafat skolastiknya secara gamblang. Adapun karya-karya utamanya adalah Kitab Al-Shifa (buku tentang kesehatan), Al-hidayah Fi’il Hikinat (Petunjuk ke arah ke bijaksanaan), Kitab Al- Isharat Wa’l Tanbihat ( pegangan bagi pengajaran dan peringatan) dsb. Upaya penerjemahan karya-kryanya dimulai sejak abad XII dan semanjak itu pula lah pikiran-pikirannya menyeruak ke para pemikir eropa. Sementara itu Abdul Wahid Muhammad Ibn Rushd atau Averroes dalambanyak hal lebih berpengaruh ketimbang Avicenna, berkat bukunya yanng mengomentari karya filsafat aristoteles.

8. Sastra
Para ilmuan muslim juga memberikan kontribusi yang besar terhadap dunia Barat di bidang sastra. Hal ini terbukti dari hasil kajian Asian Palacios atas karya-karya surealism dalam islam dan atas buku La Devina Comedia karya Dante Aleghery yang menyimpulkan bahwa Dante telah mendapat pengaruh yang besar dari karya mistik muhyidin Ibn Arabi maupun penyair buta Abul Ala Al-Maari. Sedangkan novel bernilai filsafat dari Ibn Tufail, Hayy Ibn Haqzan ( hidup sang putra waspada) telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Edward Pococke pada tahun 1671 dan buku inilah yang mengilhami Daniel Defoe dengan kisahnya Robinson Crusoe.

9. Geografi dan Sejarah
Orang arab dikenal gemar mengarungi ruang dan waktu yang relatif luas dalam melaksanakan perdagangan antar kawasan maupun antar pulau dan antarbenua. Oleh karena itu mereka harus menguasai geografi maupun sejarah setiap kawasan yang akan di jelajahi. Hal inilah yang menjadi latar belakang buat mereka untuk menekuni ilmu-ilmu geografis maupun sejarah. Dalam buknya yang berbahasa inggris berjudul Golden Pastures, Hasan Ali Al-Masudi memaparkan gambaran lengkap tentang setiap negeri yang pernah dikunjunginya pada pertengahan abad ke-10. Bahkan sejarah menunjukkan bahwa selama lebih dari tiga abad para ahli kartografi Eropa senantiasa mengutip karya-karya geografi muslim, seperti karya Nasrudin Tusi maupun hasil observasi Al-Koshaji yang telah berhasil menuyusun hasil petualangannya di Cina dan mengoreksi perhitungan garis lintang bumi maupun ukuran bumi. Sedangkan di bidang sejarah, Ibn Miskawaih merupakan seorang sejarawan muslim terkenal yang meninggal pada tahun 1030. Dalam bukunya yang berjudul tajarib Al-Umam ( pengalaman bangsa), ia mema[parkan kisah sejarah tentang persia dan Arab sampai dengan masa hidupnya dan menyatakan bahwa penyerbuan Arab atas Persia telah terjadi sejak jauh sebelum islam lahir.

10. Sosiologi dan Ilmu politik
Ibn Khaldun (1332-1406 M) merupakan pemikir filsafat sosiologi dan sejarah yang terkenal dalam peraddaban barat. Salah satu bukunya yang disebut sebagai Prolegomena membahas refleksi umum sejarah manusia dan berbagai macam peradaban manusia sebagai hasil dari perbedaan iklim, kehidupan kaum pengembara maupun yang telah menetap dan istiadat atau latar belakang peradaban yang berbeda, termasuk kelembagaan sosial, ilmu pengetahuan dan seni yang mereka kembangkan. Sementara, Al-farabi menulis buku yang sangat terkenal tentang filsafat polotik yang beerjudul Madinatul Fadhilah. Dalam buku tersebut, ia menyatakan bahwa pemimpin suatu negara harus mampu memberikan jaminan agar penduduknya mencapai kehidupan yang sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. Untuk itu negara harus di pimpin oleh seorang kepala negara yang memiliki kualitas sempurna, yakni: 1) Tinggi kecerdasannya; 2) kuat ingatan; 3) fasih berbicara; 4) rajin bekerja; 5) sederhana; 6) luhur budi; 7) adil; 8) teguh pendirian dan 9) konsisten dalam niat berprestasi.

11. Arsitektur dan Seni Rupa
Arsitektur muslim tampak dalam bentuk istana maupun masjid yang gemerlapan yang dikemudian hari berpengaruh pada seni bangunan gereja pada abad pertengahan di eropa. Seperti pengaruh arsitektur masjid di Cordova terhadap gereja katedral Notre Dane du Puy dalam wujud lengkungan susun tiga, cuping ganda, lengkungan sepatu kuda maupun unsur dua warna yang merupakan ciri masjid di cordova.

12. Music
Seorang musikus muslim bernama Abul hasan Ali Ibn Nafis atau sering dipanggil Ziriyab telah mendirikan konservatorium musik-musik Andalusia. Sejak itu teori musik mulai dikembangkan oleh Al-farabi, yang menulis kitab Al-Musiki(pegangan musik), dan dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmu matematika dan fisika para penulis musik mampu memberi penjelasan secara ilmiah tentang suara dan bagaaimana mendorong pembuatan instrumen musik lebih lanjut, seperti gitar, seruling, tambur, prototipe piano, organ dan sebagainya diperkenalkan ke semenanjung Iberia dan Eropa Barat.

Dalam bukunya Samsul Nizar juga menjelaskan kontribusi intelektual islam terhadap dunia barat, yaitu :
1.Memperkaya kurikulum pendidikan barat khususnya diwilayah eropa barat laut yang muncur karena adanya proses penerjemahan karya-karya umat islam diberbagai bidang ilmu. Diantara karya-karya yang ditejemahkan ialah, karya Avicena (Ibnu Sina) dibidang ilmu kedokteran, bahkan karya Ibnu Sina digunakan sebagai teks utama dilembaga pendidikan barat sampai abad ke-17.
2.Telah diperkenalkannya system notasi dan desimal oleh para ilmuan muslim ke dunia barat.
3.Umat islam telah memberikan model bentuk rumah sakit, sanitasi, serta makanan yang sehat dan bergizi kepada barat.
4.Umat islam telah membidani lahirnya gerakan-gerakan yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan dunia barat, yakni:
a.Renaissance (kebangkitan kembali), awalnya kebudayaan Renaissance adalah kebudayaan Yunani klasik pada abad ke-14 M, mula-mula di Italia, Kemudian merambat keseluruh Eropa.
b.Gerakan pembaharuan agama Kristen mulai abad ke-8 M dan memuncak pada abad ke-16 M dengan reformator-reformator: Luther, Zwingli, dan Calvin.
c.Rasionalisme pada abad ke-17 M yang dipimpin oleh duatokohnya Rane Dascartes (1596-1650) dari inggris dan John Locke (1632-1704) dari Perancis.
d.Aufklarung (Pencerahan), pada abad ke-18, tokoh-tokohnya yaitu: Voltaire (1698-1778), D. Diderot (1713-1784), Baronde Montrsque (1689-1775), dari Perancis, G. W. Leibniz (1646-1716) dari Jerman, dan M. V. Lomonossov (1711-1765) dari Rusia.

Sedangkan Muhammad Abdur Rahman Khan dalam bukunya “Sumbangan Umat Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan” menjelaskan umat islam juga memperkenalkan pabrik-pabrik kertas ke dunia barat untuk menulis karya-karya ilmiah. Tampaknya mereka mempelajari keterampilan ini dari umat islam yang berbangsa China pada abad ke-8 lalu dibawah ke Samarqand dan Baghdad. Dari sana kemudian meluas hingga maroko pada abad ke-12, kemudian ke Selat Gilbaltar dan berkembang di Syatibah, Sepanyol. Naskah paling tua yang ditulis dalam kertas yang dilestarikan adalah naskah karya Ubaidillah Al-Qasim (w. 837 M) yang berjudul Gharib Al-Hadis yang bertanggal Zulqaidah 252 H.

PENUTUP
Kemajuan-kemajuan dunia barat yang sekarng ini kita rasakan tidak terlepas dari kontribusi para ilmuan muslim pada masa kejayaan islam. Pada saat itu dunia barat mengalami masa kegelapan dikarenakan dunia barat masih dikuasai doktrin gereja yang cenderung menolak kajian ilmu pengetahuan dan para ilmuan pun dianggap kafir, sehingga mereka disiksa dan dihukum.
Semntara itu, dunia islam sibuk melakukan pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat sehingga melahirkan peradaban yang sangat tinggi, yang pada akhirnya dunia barat sadar akan ketertinggalannya sehingga mereka berusaha keras untuk mendobrak doktrin gereja yang menyingkirkan para ilmuan mereka, melalui pembelajaran pada umat islam, isaha yang mereka buat akhirnya memunculkan gerakan renaissance, reformasi, rasionalisme, dan aufklarung sehingga mereka berhasil menaklukkan doktrin gereja.

Sayangnya, umat islam terlena dengan semua keberhasilanannya dan mengalami krisis moral sehingga umat islam mengalami kemunduran dan pada akhirnya dunia barat pun mengalami kemajuan yang sangat pesat. Namun perlu kita ingat kemajuan-kemajuan dunia barat itu awalnya atas kontribusi umat islam, untuk itu seharusnya kita sebagai umat islam dimasa sekarang tidak hanya terbuai oleh sebuah sejarah indah yang pernah dimiliki umat islam dimasa lalu, kita harus menjadikan sebuah sejarah kemajuan kita dimasa dulu sebagai motifasi kita untuk mengkaji ulang dan mengukir sebuah dekade kejayaan kembali seperti yang telah dilakuan para ilmuan muslam pada abat terdahulu.

DAFTAR PUSTAKA
Hambali, Muhammad, http://belchunk.blogspot.com/2008/07/perkembangan-islam-pada-abad.html (didownload pada hari Rabu 14 Maret 2012).
Khan, Muhammad Abdur Rahman, Sumbangan Umat Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, Penj. Adang Affandi, Bandung: Angkasa, 1987.
Majid, Abdul Mun’im, Sejarah Kebudayaan Islam, Bandung: Pustaka, 1997.
Nakosteen , Mehdi, Kontribusi Islam Atas Dunia Intelektual Barat: Diskrepsi Analisis Abad Keemasan Islam, Surabaya: Raiasalah Gusti,1995.
Nizar, Samsul, Sejarah Dan Pergolakan Pemikiran Pendidikan Islam: Potret Timur Tengah Era Awal Dan Indonesia, Jakarta; Quantum Teaching, 2005.
Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2007.
Su’ud, Abu, Islamologi: Sejarah, Ajaran, dan Peranannya dalam peradaban Umat Manusia, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.
Watt, W. Montgomery, Islam dan Peradaban Dunia, Jakarta: Gramedia, 1997.
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons