Pada
dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media
komunikasi. Oleh karena itu dalam pembahasan taksonomi ini akan digunakan
taksonomi yang dikemukakan oleh Haney dan Ulmer (1981). Ada beberapa cara yang
dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara diantaranya ialah
dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut.
Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada
pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh,
ada penyampaian yang disampaikan melalui siaran televisi dan melalui optik.
Berbagai bentuk presentasi media yang kita terima, membuat kita sadar bahwa
kita menerima informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat
berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari
berbagai bentuk informasi ini.
Masih
banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga tidaklah
mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media.
Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa
yang termasuk dan apa yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli
membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi
dasar utama dari pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat
menyampaikan program secara lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film
dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat menyampaikan pesan yang
lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan overhead transparansi (OHT)
digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat berdiri sendiri.
Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu menerangkan
pembelajarannya. Walaupun pendapat ini masuk akal, tetapi di sini kita akan
membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat atau bahan
yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan pengertian media
pembelajaran sebelumnya (di bagian depan).
Selain
alat-alat pembelajaran yang sederhana, masih ada beberapa teknik atau sistem
pembelajaran yang sedemikian kompleks, sehingga jauh melebihi pengertian media
yang biasa kita gunakan. Sebagai contoh, simulator, pengajaran dengan bantuan
komputer, mesin pembelajaran, dan permainan pendidikan. Oleh karena itu untuk
mengembangkan suatu sistem klasifikas yang dapat mencakup berbagai macam sarana
komunikasi, kita harus menggunakan pandangan yang luas mengenai pengertian
media, yaitu dengan memasukkan segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya
oleh seorang instruktur untuk meningkatkan pembelajaran. Kita ingin
mengembangkan pandangan bahwa tidak ada satu carapun yang baku dalam
pembelajaran dan ingin mendorong para instruktur agar menganggap berbagai
bentuk media itu sebagai pilihan-pilihan untuk digunakan dalam meningkatkan
kegiatan belajar. Memang, seringkali media hanya digunakan untuk membantu
menghidupkan keterangan yang diberikan oleh seorang instruktur. Akan tetapi
diharapkn untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, pemanfaatan media oleh
instruktur/guru tersebut akan lebih imajinatif dan lebih bermanfaat bagi para
siswa.
Untuk
keperluan pengklasifikasian media itu, pertama-tama harus diketahui “Sifat umum
apa yang dimiliki oleh berbagai media seperti buku, slide, rekaman audio, yang
orang mengenali benda-bendatersebut sebagai bentuk media?” jawabannya terletak
pada fungsinya, yaitu apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Semuanya menyampaikan pesan yang disusun ke dalam bentuk informasi audio visual
yang dasar ataupun lebih. Menurut Rudy Brezt ada lima bentuk dasar informasi,
yaitu gambar, cetakan, grafik garis, suara, dan gerakan.
Karena masing-masing mewakili bentuk penyampaian
informasi yang berbeda-beda, kita akan menyebutnya sebagai bentuk penyajian.
Istilah ini diberikan oleh Donald T. Tosti dan John R. Ball. Karena itu semua
media yang menyampaikan pesan melalui bentuk-bentuk ini akan disebut media
penyaji. Media penyaji meliputi sebagian besar media yang populer, dan
merupakan salah satu dari kategori pokok media yang sedang kita bahas. Di
samping itu masih ada dua kategori pokok lain untuk menjaring semua sarana yang
bermanfaat bagi seorang instruktur, yang akan dijelaskan kemudian.
Menurut
bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi
media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual
gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak.
Kemudian dapat kita teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk
menyajikan pesan, bagaimana suara atau gambar itu kita terima, apakah melalui
penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi.
Kita akan keempat cara ini sebagai cara penyajian dari sebuah media.
Dengan
menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media
penyaji, yaitu:
a. Kelompok
kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam,
b. Kelompok
kedua; media proyeksi diam,
c. Kelompok
ketiga; media audio,
d. Kelompok
keempat; media audio,
e. Kelompok
kelima; media gambar hidup/film,
f. Kelompok
keenam; media televisi, dan
g. Kelompok
ketujuh; multimedia.
Perlu
kita ingat bahwa masih ada media lain yang tidak termasuk media penyaji, yaitu
media objek dan media interaktif. Kedua media ini akan dibicarakan secara
khusus setelah selesai membahas masing-masing ketujuh kelompok media penyaji.
KELOMPOK KESATU :
MEDIA GRAFIS, BAHAN CETAK DAN GAMBAR DIAM
A. Media Grafis
Media
grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian
kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang termasuk media
grafis antara lain:
1. Grafik,
yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol.
2. Diagram,
yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal
balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
3. Bagan,
yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan
suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
4. Sketsa,
yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokok dari suatu bentuk gambar.
5. Poster,
yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud
untuk menarik perhatian orang yang lewat.
6. Papan
Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau
kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
7. Bulletin
Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan
tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel
lainnya.
Kelebihan Media
Grafis:
1. Dapat
mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2. Dapat
dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3. Pembuatannya
mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media
Grafis:
1. Membutuhkan
keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2. Penyajian
pesan hanya berupa unsur visual.
B. Media Bahan Cetak
Media
bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya
melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas
pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya
adalah :
1. Buku
Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun
untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence) dan ruang lingkup
(scope) GBPP tiap bidang studi tertentu.
2. Modul,
yaitu suatu paket progaram yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan
didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul
biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran
kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
3. Bahan
Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama dengan
modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam
topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi
informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikan/respons dari
pertanyaan bingkai lain.
Kelebihan Media
Bahan Cetak:
1. Dapat
menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
2. Pesan
atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan
masing-masing.
3. Dapat
dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
4. Akan
lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
5. Perbaikan/revisi
mudah dilakukan.
Kelemahan Media
Bahan Cetak:
1. Proses
pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Bahan
cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
3. Apabila
jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
C. Media Gambar Diam
Media
gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses
fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.
Kelebihan Media
Gambar Diam:
1. Dibandingkan
dengan grafis, media foto ini lebih konkret2. Dapat menunjukkan perbandingan
yang tepat dari objek yang sebenarnya.
2. Pembuatannya
mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media
Gambar Diam
1. Biasanya
ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar.
2. Perbandingan
yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi.
KELOMPOK KEDUA :
MEDIA PROYEKSI DIAM
Media
proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang
memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki
sedikit unsur gerakan.
Jenis media ini
diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide, dan Filmstrip.
A. Media OHP Dan OHT
OHT
(Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan
transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat
digunakan sebagai OHT, yaitu :
1. Write on
film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau
digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
2. PPC
transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang
dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
3. Infrared
transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau
gambar dengan menggunakan mesin thermofax.
OHP
(Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program
transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan
papan tulis. Ada dua jenis model OHP, yaitu :
1. OHP
Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan
di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat
dibandingkan dengan OHP jenis portable.
2. OHP
Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-mana, sehingga
ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.
Kelebihan Media
OHT/OHP:
1. Dapat
digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
2. Menarik,
karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang
menarik.
3. Tatap
muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang
penting.
4. Tidak
memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
5. Dapat
menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
6. Program
OHT dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media
OHT/OHP:
1. Memerlukan
perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
2. OHT dan
OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa
tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
3. Urutan
OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.
B. Media Opaque Projektor
Opaque
Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk
memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku,
foto, dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda
dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan
penggelapan ruangan. Opaque projector biasanya dapat pula digunakan untuk
memproyeksikan film bingkai/slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape
recorder. Kelebihan dan kelemahan media opaque projector ini hampir mirip
dengan kelemahan dan kelebihan media OHP dan media Slide. Oleh karena opaque
projector dengan segala karakteristiknya dapat berfungsi sebagai OHP dan Slide
Projector.
C. Media Slide
Media
slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film
positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Film positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang
ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah program slide
biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan/
materi yang akan disampaikan.
Kelebihan Media
Slide:
1. Membantu
menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat
dipadukan dengan unsur suara.
2. Merangsang
minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit.
3. Program
slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
4. Penyimpanannya
mudah karena ukurannya kecil.
Kelemahan Media
Slide:
1. Memerlukan
penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
2. Pembuatannya
memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
3. Memerlukan
biaya yang boleh dikatakan besar.
4. Hanya
dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas walaupun dengan menggunakan
lebih dari sebuah proyektor.
D. Media Filmstrip
Filmstrip
atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada
dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas
beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara
ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar
dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75
buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm.
Kelebihan
filmstrip dibanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya
karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar
karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi
filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.
KELOMPOK KETIGA : MEDIA
AUDIO
Media
audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera
pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect.
Jenis media audio ini diantaranya :
A. Media Radio
Radio
adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang
elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi pesan (penyiar) secara langsung
dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat (microfon) yang
kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang
elektromagnetik dan Klasifikasi penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau
informasi tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa
mendengarkannya di kelas-kelas.
Kelebihan Media
Radio:
1. Memiliki
variasi program yang cukup banyak.
2. Sifatnya
mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
3. Baik
untuk mengembangkan imajinasi siswa.
4. Dapat
lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga
sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
5. Jangkauannya
sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
6. Harganya
relatif murah.
Kelemahan Media
Radio:
1. Sifat
komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
2. Jika
siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
3. Program
siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan
belajar siswa secara individual.
B. Media Alat Perekam Pita Magnetik
Alat
perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan
pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio yang
menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarannya.
Kelebihan Media
Alat Perekam Pita Magnetik:
1. Pita
rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2. Rekaman
dapat dihapus dan digunakan kembali.
3. Mengembangkan
daya imajinasi siswa.
4. Sangat
efektif untuk pembelajaran bahasa.
5. Penggandaan
programnya sangat mudah.
Kelemahan Media
Alat Perekam Pita Magnetik:
1. Daya
jangkauannya terbatas.
2. Biaya
penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.
KELOMPOK KEEMPAT :
MEDIA AUDIO VISUAL DIAM
Media
audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh
indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang
dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Jenis
media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan
halaman bersuara. Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda
dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah
adanya aspek suara pada media audiovisual diam.
KELOMPOK KELIMA :
FILM (MOTION PICTURES
Film
disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam
(still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga
menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan
pesan audiovisual dan gerak. Oleh karenanya, flm memberikan kesan yang impresif
bagi pemirsanya.
Ada
beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang
ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.
Kelebihan Media
Film:
1. Memberikan
pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh siswa.
2. Sangat
bagus untuk menerangkan suatu proses.
3. Mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu.
4. Lebih
realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
5. Memebrikan
kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelebihan Media
Film:
1. Harga
produksinya cukup mahal.
2. Pembuatannya
memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3. Memerlukan
operator khusus untuk mengoperasikannya.
4. Memerlukan
penggelapan ruangan.
KELOMPOK KEENAM :
TELEVISI
Televisi
adalah media yang dapat menempilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama
dengan film). Jenis media televisi diantaranya: televisi terbuka (open
boardcast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit Televirion/CCTV),
dan video-cassette recorder (VCR).
A. Media Televisi Terbuka
Media
televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang penyampaian pesannya
melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan
tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
Kelebihan Media
Televisi Terbuka:
1. Informasi/pesan
yang disajikannya lebih aktual.
2. Jangkauan
penyebarannya sangat luas.
3. Memberikan
pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
4. Sangat
bagus untuk menerangkan suatu proses.
5. Mengatasi
keterbatasan ruangdn waktu.
6. Memberikan
kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media
Televisi Terbuka:
1. Programnya
tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.
2. Sifat
komunikasinya hanya satu arah.
3. Gambarnya
relatif kecil.
4. Kadangkala
terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik.
B. Media Televisi Siaran Terbatas (Tvst)
TVST
atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya
didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kamera
televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke
pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas.
Kelebihan
televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya
adalah komunikasi dapat dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan
kelas dilakukan melalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan
terkontrol. Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya relatif terbatas.
C. Media Video Cassette Recorder (Vcr)
Berbeda
dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset
video, dan penayangannya melalui pesawat televisi; sedangkan media film,
perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan gambarnya
diproyeksikan melalui proyeksi ke layar.
Secara
umum, kelebihan media VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media
televisi terbuka. Selain itu, media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu
programnya dapat diulang-ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauannya
terbatas.
KELOMPOK KETUJUH :
MULTI MEDIA
Pengertian
multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image. Multi media
merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan
belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar
yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan
multi image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang
digabungkan lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat
diselenggarakan pertunjukan besar yang cocok untuk penyajian di suatu
auditorium yang luas.
Kelebihan Multi
Media:
1. Siswa
memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
2. Dapat
menghilngkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi.
3. Sangat
baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Kelemahan Multi
Media:
1. Biayanya
cukup mahal.
2. Memerlukan
perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.
A. Media Objek
Media
objek merupakan media tig dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam
bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya.
Media
objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenarnya dan
media objek pengganti. Media objek sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media
objek alami dan media objek buatan. Media objek alami dapat dibagi ke dalam dua
jenis yaitu objek alami yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai
contoh objek alami yang hidup adalah ikan, burung elang, singa, dan sebagainya.
Sedangkan objek alami yang tidak hidup adalah batu-batuan, kayu, air, dan
sebagainya. Objek buatan, yaitu buatan manusia, contohnya gedung, mainan,
jaringan transportasi dan sebagainya. Media cetak kelompok ke dua terdiri atas
benda-benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya.
Objek-objek pengganti dikenal dengan sebutan replika, model, dan benda tiruan.
Replika dapat didefinisikan sebagai reproduksi statis dari suatu objek dengan
ukuran yang sama dengan benda yang sebenarnya. Model merupakan sebuah
reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau diperbesar
dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu pertama merupakan
bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai suatu benda yang besar, misalnya
bagian dari sebuah kapal terbang (sayap). Bentuk benda tiruan yang kedua ialah
bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu benda, misalnya sistem pembakaran
automobil.
B. Media Interaktif
Karakteristik
terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan
media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama
mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi. Interaksi yang
pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah program,
misalnya siswa diminta mengisi blanko pada bahan belajar terprogram. Bentuk
interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin
pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi
diantaranya yang berbentuk video interaktif. Bentuk interaksi ketiga ialah
mengatur interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram; sebagai
contoh dapat dilihat pada berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang
melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah, yang mengharuskan mereka untuk
membalas serangan lawan atau kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan
masalah. Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang
timbul karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi
permainan pendidikan dan simulasi yang berorientasikan pada masalah memiliki
potensi untuk memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan
realistis. Oleh karena itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam
urusan media komunikasi.