ketidak tahuan adalah teman barumu yang terbaik

category

Minggu, 25 Desember 2011

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL AID (AVA)

A. Pengertian Pengembangan Media Audio Visual Aid

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, perantara atau pengantar. Berlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media pembelajaran yaitu sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Audio berarti radio (suara) dan visual berarti grafik, gambar, dapat dilihat, serta aid yaitu pertolongan. Jadi audio visual berarti kombinasi antara gambar dan suara. Sehingga dapat kami simpulkan bahwa media audio visual yaitu benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas, program instruksional. Atau AVA yaitu alat bantu yang mengkombinasikan antara gambar dan suara.


Sedangkan pengertian dari pengembangan media pembelajaran adalah suatu usaha penyusunan program media pembelajaran yang lebih tertuju pada perencanaan media. Pada waktu Perang Dunia II alat-alat audio visual sanggup meningkatkan efisiensi pengajaran antara 25%-50% karena 75% dari pengetahuan manusia sampai ke otaknya melalui mata dan yang selebihnya melalui pendengaran dan indera-andera yang lain.

B. Ciri-ciri AVA

Menurut Rudi Bretz (1977), ciri-ciri AVA yaitu:

a.       Suara
b.      Visual
c.       Gerak : gambar visual, garis, simbol

Alat-alat audio-visual baru ada faedahnya kalau yang menggunakannya telah mempunyai keterampilan yang lebih dari memadai dalam penggunaannya. Hal itu menimbulkan kepercayaan pada diri yang menyampaikan. Keempat pokok penting dalam cara menggunakan alat-alat audio visual sebagai berikut:

1. Persiapan

a.       Pelajari tujuan
b.      Persiapkan pelajaran
c.       Pilih dan usahakan alat yang cocok
d.      Berlatih menggunakan alat
e.       Periksa tempat

2. Penyajian

a.       Menyusun kata pendahuluan
b.      Menarik perhatian
c.       Menyatakan tujuan
d.      Menggunakan alat
e.       Mengusahakan penampilan yang bermutu

3. Penerapan

a.       Praktek
b.      Pertanyaan-pertanyaan
c.       Ujian
d.      Diskusi

4. Kelanjutan

Kelanjutan yang dimaksud adalah pengulangan. Pendekatan secara menyeluruh dan berulang-ulang besar sekali pengaruhnya. Oleh karena itu, dimana ada kesempatan, pelajaran atau pesan yang telah diberikan harus diulang-ulang.

C. Pembagian Media Audio Visual

Media audio visual dapat dibedakan kedalam beberapa bagian:


D. Pengembangan Media Audio Visual

Pada pembahasan di atas telah disinggung mengenai apa itu media audio visual, ciri-ciri, pembagian media tersebut dan manfaatnya. Seiring dengan teknologi yang semakin berkembang, untuk menyampaikan suatu bahan pembelajaran sudah jarang sekali menggunakan media-media seperti yang telah disebutkan di atas. Saat ini para penyampai pembelajaran tidak hanya menggunakan media yang bersifat formal tetapi terkadang menggunakan suatu contoh nyata yang dikemas dalam sebuah rekaman film. Seorang guru atau penyampai pendidikan harus mampu menampilkan sesuatu yang menarik agar apa yang akan disampaikan dapat difahami oleh audience. Dan hal itu membutuhkan suatu keahlian.

Film merupakan hasil karya seni yang berasal dari perpaduan banyak unsur, seperti suara, gambar, dan gerak, dll. Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Supaya dapat mengambil gambar yang menarik dan dapat dipahami, kita harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.

Terdapat beberapa jenis kamera seperti kamera foto, kamera film dan kamera video. Untuk membuat bahan pembelajaran biasanya menggunakan kamera video. Kamera video memiliki persamaan dengan kamera film karena menghasilkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera Betacam, MiniDV, HDCam.

Teknik-teknik yang terdapat pada pengambilan gambar sangat bervariasi, sehingga saat kita menonton suatu film tampak macam-macam sudut pandang pengambilan gambar yang merupakan hal penting dalam film. Penonton akan merasa jenuh apabila gambar yang disajikan terlihat monoton. Adapun teknik-teknik yang ada dalam pengambilan gambar yaitu :

1.      Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)
2.      Ukuran gambar (frame size)
3.      Gerakan kamera (moving camera)
4.      Gerakan objek (moving object)

Setelah mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan gambar, ada beberapa elemen penting yang harus ada di dalam gambar. Adapun elemen-elemen tersebut yaitu :

a.       Motivasi
b.      Informasi
c.       Komposisi
d.      Suara
e.       Sudut Kamera
f.       Kontinuitas

Selain teknik-teknik maupun tata cara pengambilan gambar yang harus dimiliki oleh seorang kameramen yaitu sense of art atau rasa seni, karena gambar yang diambil oleh kameramen merupakan karya seni. Setiap orang memungkinkan untuk menguasai teknik-teknik pengambilan gambar namun apabila tidak memiliki rasa seni atau keindahan maka hasil yang didapatpun kurang maksimal.

Selain memanfaatkan film sebagai media belajar, pendidik juga dapat memanfaatkan internet untuk mengakses beberapa informasi yang tidak ditemukan pada buku pelajaran yang dijadikan referensi. Dengan internet kita bisa mengetahui keadaan dunia luar yang tidak terjangkau oleh kaki kita. Akses informasi bisa memicu peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya mereka yang bermukim di pelosok-pelosok daerah.

Teknologi informasi diakses dan dijamah hingga di sudut-sudut yang sulit diterka keberadaannya. Internet merambah ke ruang privat, tanpa membutuhkan izin dan sensor sang pemilik. Bahasa-bahasa cyber yang mencirikan sebuah hubungan pertemanan dan komunitas tertentu dilakoni dengan baik oleh anak-anak yang bahkan tak pernah mengenal komunitas tersebut. Maksimalisasi peran teknologi dan informasi dengan menempatkannya sebagai sarana peningkatan kualitas hidup masyarakat adalah salah satu solusi dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa.

Masyarakat dunia, termasuk Indonesia menyadari pentingnya pertumbuhan bangsa yang sadar dan cepat menangkap informasi sehingga akan berdampak pada pertumbuhan pengetahuan-pengetahuan yang menjadi dasar bagi terbentuknya masyarakat berpengetahuan. Pada akhirnya tidak ada lagi negara berkembang dan negara terbelakang dari segi pengetahuan dan kemandirian.

Masyarakat informasi dan berpengetahuan telah menjadi tujuan bersama yang telah ditetapkan di dalam KTT tersebut. Pengetahuan menjadi modal bagi pembangunan ekonomi, menggantikan sumber daya alam yang dapat terdepresiasi dan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang berujung pada kerugian umat manusia.

E. Kegunaan media audio visual
  1. Memberikan dasar-dasar konkrit untuk berfikir. Alat-alat tersebut mempermudah orang menyampaikan pengertian atau informasi dengan cara yang lebih konkrit atau lebih nyata daripada yang disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan, dicetak atau ditulis.
  2. Media audio visual memberi dorongan dan motivasi serta membangkitkan keinginan untuk mengetahui dan menyelidiki, yang akhirnya menjurus kepada pengertian yang lebih baik.
  3. Membuat pelajaran lebih menarik.
  4. Memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama tinggal dalam ingatan.
  5. Memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata
  6. Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas berfikir
  7. Dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak diperoleh lewat cara lain dan membuat kegiatan belajar lebih mendalam efisien dan beraneka ragam.
  8. Media audio visual dapat mengatasai batasan ruang
  9. Media audio visual dapat mengatasi batasan waktu
  10. Media audio visual dapat menyederhanakan obejek yang terlalu komplek
  11. Media audio visual dapat memperbesar dan memperkecil ukuran objek
  12. 12.  Media audio visual dapat dilakukan berulang kali.

OVERHEAD PROJECTOR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

A.    PENGERTIAN OVERHEAD PROJECTOR
Overhead proyektor mulai dikembangkan pada akhir perang dunia ke-2 dan dirancang khusus sebagai media untuk penggunaan diruang kelas. Hal itu terlihat dari cirinya yang mengandalkan tenaga listrik dan lampu proyektor untuk memproyeksikan gambar atau benda. Kemudahan dalam mengoperasikannya, membuat media ini menjadi salah satu media terbaik dan terpopuler yang pernah dirancang untuk mengajar dan bentuk presentasi lainnya.
OHP merupakan salah satu media instruksional yang cukup efektif dalam menjelaskan konsep-konsep penting yang sulit di diskusikan atau di ajarkan apabila hanya dengan menggunakan papan tulis. Daya tarik luar biasa telah di tampilkan OHP karena kemampuan media tersebut dalam memanipulasi benda yang diletakkan di atasnya. Kemampuan inilah yang sebetulnya tidak dimiliki oleh peralatan proyeksi lainnya. 
           OHP adalah salah satu alat yang digunakan untuk memproduksi ataumemproyeksikan gambar atau visual yang ada di dalam transparansi diataspermukaan kaca yang apabila lampu OHP dinyalakan maka transparansi tersebut akan terproyeksikan. Kemampuan lensa yang ada didalam OHP memungkinkan pantulan gambar atau tulisan menjadi lebih besar dari aslinya dan tampil dengan cahaya yang cemerlang.
              OHP memang dirancang khusus untuk suatu suatu kelas atau ruangan tertutup. Oleh karena itu penggunaan OHP akan efektif bila memenuhi persyaratan tertentu. Jumlah siswa tidak lebih dari lima puluh orang kecuali jika pembesaran proyeksi memungkinkan siswa yang duduk paling belakang mampu membacanya, gangguan sinar matahari dari luar ruangan harus di kendalikan. Jika tidak maka proyeksi dilayar akan kurang jernih dan tidak tajam. Lampu ruangan pun seharusnya tidak terlalu terang agar proyeksi tidak terganggu oleh cahaya lampu tersebut. Pengaturan tempat duduk dan desain transparansi juga turut berperan dalam mengefektifkan pesan yang di sampaikan.
          Perangkat OHP berbentuk empat persegi panjang dengan bermacam-macam ukuran, yang berisikan lampu lensa, kaca, kipas angin kecil dan tombol “on & off”. Singkatnya OHP memang sangat sesuai untuk siapa saja dan dalam kegiatan apa saja karena kemudahan dan portabilitasnya.
Media transparansi atau overhead transparency (OHT) sering kali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu OHP (overhead projector).Transparencies are placed on top of the lens for display. OHP adalah alat yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memproyeksikan tranparasi kearah layar lewat atas atau samping kepala orang yang menggunakannya[1]. Projekctor lintas kepala ( Overhead Projector) memproyeksikan pada apa yang tergambar atau tertulis pada kertas transparan. Penggunaan transparan tidak jauh berbeda dengan penggunaan papan tulis. Alat ini dapat digunakan dengan tidak haruis menggelapkan ruangan[2]. Dalam kelompok peralatan proyeksi, OHP ini adalah peralatan yang paling sederhana. Karena peralatan ini hanya menggunakan system optic ( lensa-lensa) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor)[3]
A.    MACAM-MACAM OVERHEAD PROJECTOR
Dalam menggunakan Overhead projector (OHP), pertama-tama perlu diperhatikan situasi ruangan yang akan dipergunakan. Hal ini harus perlu diperhatikan situasi ruangan yang akan dipakai, antara lain adanaya aliran listrik yang memadai, sesuai dengan kebutuhan alat tersebut. Overhead mempunyai bermacam-macam tipe diantaranya, yaitu[4]:
1. Overhead Projector Model 5088 (portable)

Overhead projector model 5088 3 –m (portable)

Overhead ini tidak bersuara, tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 Volt dengan daya 480 Watt/50Hz. Berat keseluruhan = 9,07 kg, dengan panjang kabel = 4,5 m, ukuran 322x343x3 mm, tinggi dengan head lens= 45,7 cm. ON-OFF switch tidak diperlukan, sebab lampu langsung berhubungan dengan udara luar. Projection stage 254x254 mm (10”x10”), dengan focal length 366 mm. Single optical menghasilkan cahaya yang terang rata-rata sekitar 1800 lumens, dan dapat memproyeksikan kurang dari 10 sampai lebih dari 35.
2. Overhead Projector Model 213 (large body)


Overhead projector model 213 large body

Alat ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus). Tegangan lsitrik yang diperlukan 220 Volt?50 Hz, dengan saya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat keseluruhan 13, 9 kg; panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara khusus. Ukuran badan 380x405x240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll attachement. Sistem penyinaran dan pendinginan tidak langsung dari lampu keatas transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin. Penyinaran menggunakan sistem srticulate head optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata, dengan focal length 355 mm (14,2”). Terangnya cahaya sekitar 2300 lumens. Pengaturan cahaya dapat memproyeksikan tranparansi film dari 0-30 dengan jarak antara 1,5m- 3,5m. Projection stage =267x267 mm dengan sistem pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat pendinginan dilengkapi dengan thermostat otomatis; dan dilengkapi pula dengan switch pengaman lampu sewaktu penggantian lampu. Penggantian lampu mudah dilakukan serta kontak ON-OFF juga mudah dijangkau
3. Overhead Projector Model 213 ( semi portable)

Overhead projector model 213 semiporttble

Alat ini tidak bersuara. Menggunakan aliran listrik sebesar 220 Volt, 360 Watt, 50 Hz, panjang kabel = 5 m dan ada tempat penyimpanan khusus, berat =13,3 kg, ukuran 355x400x200 mm dengan tambahan dipasang roll attachement. Sistem pendinginan lampu tidak langsung ke alas transparansi, ruang panas dilokalisasi, pada ruangan tersebut ada kipas angi. Standard doublet optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata. Focal length 355 mm (14,2”), terang cahaya 2300 lumens, dan rata. Ada pengatur cahaya yang memproyeksikan tranparansi film 0-25 proyeksi amat etrbaik antara 1,5 sampai dengan 4,5 m. Projection stage 254x254 mm (10”x10’) dengan sistem pengamanan ganda thermostat otomatis untuk kipas angin dan jika kita buka pintu tempat penggantian lampu otomatis arus lampu terputus. On-Off switch mudah dijangkau; penggatian lampu mudah dan cepat. Alas untuk tranparansi terdiri atas lensa plastik yang biasa disebut fresnellens 3 mm yang dilapisi 2 kaca yang kuat serta mudah dibersihkan dan tidak menyilaukan.
4. Overhead Projector Model 6202 (Portable)


Overhead projector model 6202 portable

Alat ini membutuhkan tegangan lsitrik 220 volt, daya 200 watt dengan berat 10,4 kg. panjang kabel 3,05 m. sistem pendinginan tidak diperlukan sebab lampu langsung berhubungan dengan udara luar dan pemakaian daya kecil. Triplet optical projection head= 317 mm, projection stage 285x285 mm, terang 2100 lumens. Berbagai macam overhead harus diproyeksiskan setelah sinar menyala dari overhead projector. Sinar dari overhead projector akan diterima oleh layar atau yag disebut layar portable matte white; dan akan tampak jelas bahan-bahan yang ditulis dalam transparansi.
B.     PEMBELAJARAN DENGAN OHP
Sebelum memulai atau menggunakan OHP, dibawah ini ada cara mengoperasikannya, yaitu[5]:
1.      Tegangan elektrik ahrus disesuaikan dengan peralatannya.
2.      Letak posisi transparan harus benar.
3.      Tombol pengatur focus diatas, sedemikian sehingga gambar yang diproyeksikan bisa jelas dan tajam bila dilihat pada layer.
4.      Pakailah transparan permanent khusus, bukan plastic biasa dan spidol khusus untuk trasnparan.
C.    KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN
Overhead projector yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran memiliki kelemahan dan
keunggulan. Kelebihan dari Overhead Projector disini ialah:
1.      Media ini memerlukan alat yang keras (hardware) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yang ada pada transparan.
2.  Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila dipergunakan tekhnik penyajian-penyajian yang kompleks
3.     Dalam penggunannnya diperlukan ketrampilan khusus
4.     Menuntut penataan ruang yang baik.
5.     Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi.
6.     Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.
7.  Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga cara kerja yang sistematis dan terarah.
Sedangkan kelemahan media overhead projector ini ialah sebagai berikut:
1.    Transparasi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikan (OHP) sedang OHP itu sendiri kadang-kadang sulit dicari suku cadangnya ditempat-tempat tertentu
2.      Memerlukan waktu, usaha dan persisapan itu lepas lebih-lebih kalau menggunakan tekhnik penyajian yang kompleks.
3.   Oleh karena transparansi-transparansi itu lepas maka menuntut cara kerja yang sistematis dalam penyajiannya.
4.    Kalau kurang dikuasai tekhnik pemanfaatan serta proyeksinya akan kecenderungan OHP dipakai sebagai pengganti papan tulis dan siswa cenderung bersikap pasif.

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media komunikasi. Oleh karena itu dalam pembahasan taksonomi ini akan digunakan taksonomi yang dikemukakan oleh Haney dan Ulmer (1981). Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara diantaranya ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut. Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh, ada penyampaian yang disampaikan melalui siaran televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk presentasi media yang kita terima, membuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini.
Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media. Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan overhead transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini masuk akal, tetapi di sini kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan pengertian media pembelajaran sebelumnya (di bagian depan).
Selain alat-alat pembelajaran yang sederhana, masih ada beberapa teknik atau sistem pembelajaran yang sedemikian kompleks, sehingga jauh melebihi pengertian media yang biasa kita gunakan. Sebagai contoh, simulator, pengajaran dengan bantuan komputer, mesin pembelajaran, dan permainan pendidikan. Oleh karena itu untuk mengembangkan suatu sistem klasifikas yang dapat mencakup berbagai macam sarana komunikasi, kita harus menggunakan pandangan yang luas mengenai pengertian media, yaitu dengan memasukkan segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya oleh seorang instruktur untuk meningkatkan pembelajaran. Kita ingin mengembangkan pandangan bahwa tidak ada satu carapun yang baku dalam pembelajaran dan ingin mendorong para instruktur agar menganggap berbagai bentuk media itu sebagai pilihan-pilihan untuk digunakan dalam meningkatkan kegiatan belajar. Memang, seringkali media hanya digunakan untuk membantu menghidupkan keterangan yang diberikan oleh seorang instruktur. Akan tetapi diharapkn untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, pemanfaatan media oleh instruktur/guru tersebut akan lebih imajinatif dan lebih bermanfaat bagi para siswa.
Untuk keperluan pengklasifikasian media itu, pertama-tama harus diketahui “Sifat umum apa yang dimiliki oleh berbagai media seperti buku, slide, rekaman audio, yang orang mengenali benda-bendatersebut sebagai bentuk media?” jawabannya terletak pada fungsinya, yaitu apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Semuanya menyampaikan pesan yang disusun ke dalam bentuk informasi audio visual yang dasar ataupun lebih. Menurut Rudy Brezt ada lima bentuk dasar informasi, yaitu gambar, cetakan, grafik garis, suara, dan gerakan.
Karena masing-masing mewakili bentuk penyampaian informasi yang berbeda-beda, kita akan menyebutnya sebagai bentuk penyajian. Istilah ini diberikan oleh Donald T. Tosti dan John R. Ball. Karena itu semua media yang menyampaikan pesan melalui bentuk-bentuk ini akan disebut media penyaji. Media penyaji meliputi sebagian besar media yang populer, dan merupakan salah satu dari kategori pokok media yang sedang kita bahas. Di samping itu masih ada dua kategori pokok lain untuk menjaring semua sarana yang bermanfaat bagi seorang instruktur, yang akan dijelaskan kemudian.
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara atau gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Kita akan keempat cara ini sebagai cara penyajian dari sebuah media.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu:
a.       Kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam,
b.      Kelompok kedua; media proyeksi diam,
c.       Kelompok ketiga; media audio,
d.      Kelompok keempat; media audio,
e.       Kelompok kelima; media gambar hidup/film,
f.       Kelompok keenam; media televisi, dan
g.      Kelompok ketujuh; multimedia.
Perlu kita ingat bahwa masih ada media lain yang tidak termasuk media penyaji, yaitu media objek dan media interaktif. Kedua media ini akan dibicarakan secara khusus setelah selesai membahas masing-masing ketujuh kelompok media penyaji.

KELOMPOK KESATU : MEDIA GRAFIS, BAHAN CETAK DAN  GAMBAR DIAM 

A.    Media Grafis 
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang termasuk media grafis antara lain:
1.      Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol.
2.      Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
3.      Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
4.      Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
5.      Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
6.      Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
7.      Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.
Kelebihan Media Grafis: 
1.      Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2.      Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3.      Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis: 
1.      Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2.      Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

B.     Media Bahan Cetak 
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah :
1. Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence) dan ruang lingkup (scope) GBPP tiap bidang studi tertentu.
2.      Modul, yaitu suatu paket progaram yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
3.      Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.
Kelebihan Media Bahan Cetak: 
1.      Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
2.      Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing.
3.      Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
4.      Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
5.      Perbaikan/revisi mudah dilakukan.
Kelemahan Media Bahan Cetak:
1.      Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2.      Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
3.      Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.

C.    Media Gambar Diam 
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.
Kelebihan Media Gambar Diam: 
1.      Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret2. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
2.      Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Gambar Diam 
1.      Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar.
2.      Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi.

KELOMPOK KEDUA : MEDIA PROYEKSI DIAM 

Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan.
Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide, dan Filmstrip.

A.    Media OHP Dan OHT 
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :
1.      Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
2.      PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
3.      Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax.
OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis. Ada dua jenis model OHP, yaitu : 
1.      OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable.
2.      OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.
Kelebihan Media OHT/OHP: 
1.      Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
2.      Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
3.      Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
4.      Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
5.      Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
6.      Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP: 
1.      Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
2.      OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
3.      Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

B.     Media Opaque Projektor 
Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projector biasanya dapat pula digunakan untuk memproyeksikan film bingkai/slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape recorder. Kelebihan dan kelemahan media opaque projector ini hampir mirip dengan kelemahan dan kelebihan media OHP dan media Slide. Oleh karena opaque projector dengan segala karakteristiknya dapat berfungsi sebagai OHP dan Slide Projector.

C.    Media Slide 
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik. Film positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan/ materi yang akan disampaikan.
Kelebihan Media Slide:
1.      Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
2.      Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit.
3.      Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
4.      Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.
Kelemahan Media Slide:
1.      Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
2.      Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
3.      Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
4.    Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas walaupun dengan menggunakan lebih dari sebuah proyektor.

D.    Media Filmstrip 
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm.
Kelebihan filmstrip dibanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.

KELOMPOK KETIGA : MEDIA AUDIO 

Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect.
Jenis media audio ini diantaranya :

A.    Media Radio 
Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi pesan (penyiar) secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat (microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang elektromagnetik dan Klasifikasi penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau informasi tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa mendengarkannya di kelas-kelas.
Kelebihan Media Radio:
1.      Memiliki variasi program yang cukup banyak.
2.      Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
3.      Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
4.      Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
5.      Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
6.      Harganya relatif murah.
Kelemahan Media Radio:
1.      Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
2.      Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
3.      Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa secara individual.

B.     Media Alat Perekam Pita Magnetik 
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarannya.
Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik:
1.      Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2.      Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
3.      Mengembangkan daya imajinasi siswa.
4.      Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
5.      Penggandaan programnya sangat mudah.
Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik:
1.      Daya jangkauannya terbatas.
2.      Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.

KELOMPOK KEEMPAT : MEDIA AUDIO VISUAL DIAM 

Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan halaman bersuara. Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda
dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audiovisual diam.

KELOMPOK KELIMA : FILM (MOTION PICTURES

Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh karenanya, flm memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya.
Ada beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.
Kelebihan Media Film:
1.      Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh siswa.
2.      Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
3.      Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
4.      Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
5.      Memebrikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelebihan Media Film:
1.      Harga produksinya cukup mahal.
2.      Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3.      Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.
4.      Memerlukan penggelapan ruangan.

KELOMPOK KEENAM : TELEVISI 

Televisi adalah media yang dapat menempilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama dengan film). Jenis media televisi diantaranya: televisi terbuka (open boardcast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit Televirion/CCTV), dan video-cassette recorder (VCR).

A.    Media Televisi Terbuka 
Media televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
Kelebihan Media Televisi Terbuka:
1.      Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual.
2.      Jangkauan penyebarannya sangat luas.
3.      Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
4.      Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5.      Mengatasi keterbatasan ruangdn waktu.
6.      Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Televisi Terbuka: 
1.      Programnya tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.
2.      Sifat komunikasinya hanya satu arah.
3.      Gambarnya relatif kecil.
4.      Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik.

B.     Media Televisi Siaran Terbatas (Tvst) 
TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kamera televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas.
Kelebihan televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi dapat dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontrol. Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya relatif terbatas.

C.    Media Video Cassette Recorder (Vcr)
Berbeda dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi; sedangkan media film, perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan gambarnya diproyeksikan melalui proyeksi ke layar.
Secara umum, kelebihan media VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu, media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauannya terbatas.

KELOMPOK KETUJUH : MULTI MEDIA 

Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image. Multi media merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan multi image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang digabungkan lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukan besar yang cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas.
Kelebihan Multi Media:
1.      Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
2.      Dapat menghilngkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi.
3.      Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Kelemahan Multi Media:
1.      Biayanya cukup mahal.
2.      Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.

A.    Media Objek 
Media objek merupakan media tig dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya.
Media objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenarnya dan media objek pengganti. Media objek sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media objek alami dan media objek buatan. Media objek alami dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu objek alami yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai contoh objek alami yang hidup adalah ikan, burung elang, singa, dan sebagainya. Sedangkan objek alami yang tidak hidup adalah batu-batuan, kayu, air, dan sebagainya. Objek buatan, yaitu buatan manusia, contohnya gedung, mainan, jaringan transportasi dan sebagainya. Media cetak kelompok ke dua terdiri atas benda-benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek-objek pengganti dikenal dengan sebutan replika, model, dan benda tiruan. Replika dapat didefinisikan sebagai reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda yang sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu pertama merupakan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai suatu benda yang besar, misalnya bagian dari sebuah kapal terbang (sayap). Bentuk benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu benda, misalnya sistem pembakaran automobil.

B.     Media Interaktif 
Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi. Interaksi yang pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi blanko pada bahan belajar terprogram. Bentuk interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi diantaranya yang berbentuk video interaktif. Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah, yang mengharuskan mereka untuk membalas serangan lawan atau kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan pendidikan dan simulasi yang berorientasikan pada masalah memiliki potensi untuk memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh karena itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam urusan media komunikasi.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons